Pelatihan guru
Sekolah Alam Jingga pada tanggal 19 Maret 2014 membahas tentang perfilman di
Jepang. Dalam film Jepang yang diperankan Yoiko, terdapat hal-hal yang patut
diperhatikan, bahwa rata-rata guru tk 99% adalah seorang wanita, sedangkan
laki-laki sangat jarang, dan Yoiko merasa bahwa ia adalah satu-satunya guru TK
laki-laki 1%. Banyak hal yang meragukan guru TK laki-laki tidak dapat menjadi
guru yang baik, karena mereka tidak memiliki rasa perhatian dan kasih sayang
seperti guru TK wanita.
Peran
seorang laki-laki sebagai guru TK banyak kritik oleh guru wanita, dan orangtua
murid. Karena tipe laki-laki dapat membahayakan bagi anaknya di sekolah. Pada awal masuk Yoiko tidak
diberikan peran sebagai guru TK, tapi Yoiko banyak memerankan tugas dalam
menggunakan fisik, dan mengerjakan kerusakan listrik yang terjadi di sekolah.
Selang
beberapa waktu kemudian Yoiko senang sekali mendapat tugas sebagai guru TK, ia
merasa bahwa anak-anak TK menyukainya, mengikuti tingkah lakunya. Sampai pada
waktu anak-anak diajak jalan-jalan ke taman bermain, Yoiko sangat gembira
sekali. Yoiko mengajak anak-anak ketempat mainan memanjat besi-besi, anak-anak
sangat senang sekali.
Tapi
ada satu anak yang sangat penakut, Yoiko memberikan semangat kepada anak
tersebut dengan memberikan stiker magic ajaib yang katanya dapat memberikan
kekuatan yang luar biasa, bila digunakan. Anak tersebut sangat percaya dan
yakin kepada Yoiko, akhirnya ia dapat menaiki mainan yang terbuat dari besi,
anak tersebut sangat bahagia.
Sungguh
nasib malang,
stiker magic yang ditempelkan anak tersebut mau lepas dari sepatu, akhirnya
anak tersebut tidak ingin kehilangan, dan anak tersebut kehilangan
keseimbangan. Dan anak tersebut jatuh ke tanah dengan tangan kiri terluka.
Yoiko merasa bersalah atas kejadian tersebut. Dan ia bertanggung jawab atas kejadian tersebut,
Yoiko di cerca oleh para guru, dan orangtua murid tersebut.
Kejadian
tersebut membuat Yoiko tidak percaya diri menjadi guru TK, tapi orangtuanya
telah memberikan semangat bahwa menjadi
guru bukanlah hal yang mustahil untuk melakukan kesalahan, tapi menjadi guru
adalah sesuatu yang dapat memberi arti keteladanan dan memberi kenyamanan kepada
anak.
Akhirnya
Yoiko kembali percaya diri, dengan senang hati ia membuat suatu rencana yang
jarang di jumpai oleh banyak orang, yaitu memanfaatkan barang bekas menjadi
suatu yang bernilai dan berharga. Ia membuat barang bekas menjadi tempat
bermain bagi anak-anak TK. Yoiko
mendapat suatu hal perubahan dalam kehidupan bahwa seorang laki-laki dapat
menjadi guru bagi anak-anak, dan jiwa laki-laki sangat diperlukan bagi
perkembangan jiwa anak, sehingga anak tidak menjadi feminim, dan Yoiko
menggunakan barang bekas menjadi barang yang bernilai dan berharga untuk
digunakan kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar