Senin, 23 April 2012

Lobster di bumi nusantara

Bumi nusantara bukan tak punya lobster air tawar. Nun di pedalaman Papua ada C. lorentzi, monticola, dan black tiger. Mereka hidup di aliran sungai-sungai di Lembah Baliem. Namun, lantaran tidak dibudidayakan, gaungnya tak bergema. Lain halnya dengan kondisi di Australia, Amerika Serikat, Cina, dan Taiwan. Di sana crawfish-nama populernya-dibudidayakan intensif. Dari sekitar 400 spesies 15 jenis yang dibudidayakan.

Hasil panen lobster air tawar dari negara-negara itu melanglang hingga ke Eropa. Di sana hewan bercapit itu jadi makanan berkelas. Malah di Swedia setiap tahun ada festival memasak dan makan lobster.

Festival yang sama juga kerap diadakan di Louisiana-sentra utama lobster air tawar di Amerika Serikat. Tahun ini festival itu direncanakan pada 22 April. Negara bagian yang berbatasan dengan Teluk Meksiko itu pun kaya resep-resep hidangan berbahan lobster air tawar.

Sebut saja gubo dan jambalaya. Hidangan itu berupa nasi yang diguyur kuah berbumbu rempah. Potongan daging, udang, dan lobster air tawar dicemplungkan ke dalam kuah sebelum ditumpahkan ke atas nasi. Itulah makanan khas orang-orang keturunan Perancis yang tinggal di sana. Penasaran dengan kondisi lobster air tawar di negara lain? Inilah sebaran hewan bercangkang itu di seluruh dunia.
Amerika Serikat

* Hampir 300 spesies lobster air tawar ada di Amerika Serikat. Hewan invertebrata itu diternakkan sebagai bahan pangan dan pakan ternak. Peternakan lobster untuk konsumsi kebanyakan ada di Louisiana, Mississippi, dan Texas. Lobster dipelihara di kolam-kolam dangkal seperti sawah.
* Kolam-kolam dikeringkan setiap akhir musim semi untuk ditanami padi, alligator grass Alternanthera phylloxeroides, dan water primerose Jussiaea spp. Itulah pakan alami hewan bercapit itu. Pada saat itulah induk-induk lobster kawin dan bertelur pada awal musim gugur. Pada musim gugur anak-anak lobster mulai membesar dan siap dipanen pada awal musim semi tahun berikut, sekitar Maret-Mei.
* Hasil tangkapan lobster air tawar konsumsi mencapai 100-juta pound setara 48,5 ton per tahun. Produksi terbesar dari Louisiana. Mayoritas yang diusahakan adalah red swamp crayfish Procambarus clarkii-ini asli Amerika, berwarna dominan merah-dan white river crayfi sh P. acutus.
* Penanaman di Louisiana dimulai pada 1970-an. Ketika itu ribuan bibit ditebar di kolam dengan total luas 7.000 ha. Pertengahan 1980-an budidaya menyebar ke Texas, Mississippi, dan Florida. Lalu menyebar ke Missouri dan Virginia.

Sumber: www.aqualink.com, www.nap.edu
Eropa

* Astacus astacus jenis lobster air tawar asli Eropa. Hewan bercangkang itu ditemukan hampir di semua negara Eropa. Sebut saja Austria, Belanda, Belarusia, Belgia, Denmark, Estonia, Finlandia, Inggris, Jerman, Norwegia, Spanyol, hingga Rusia. Jenis lain, Austropotamobius pallipes alias lobster air tawar bercapit putih dan A. torrentium.
* Pada paruh awal 1980 diintroduksi Procambarus clarkii dari Kenya ke Austria dan Italia. Jenis itu sebelumnya sering dijajakan di pasar-pasar becek. Di Italia peternakannya tersentra di Tuscany-terutama di Danau Massaciuccoli. Jenis introduksi yang juga berkembang A. leptodactylus.

Sumber: www.sea-river-news.com
Taiwan

* Taiwan salah satu konsumen lobster air tawar dunia. Yang banyak dijajakan hidup-hidup di pasar tradisional di sana C. quadricarinatus. Itu diimpor dari Australia. Harga jual di Pulau Formosa NT$600 per kg segar. Tak sekadar jadi pembeli, peternak di negara berbentuk daun tembakau itu pun kemudian membudidayakan lobster air tawar. Jenis yang diusahakan C. quadricarinatus dan Procambarus clarkii.
* Jenis yang disebut terakhir, salah satu yang bernilai komersial di Taiwan. Budidaya dilakukan di sungai kecil, kolam, dan sawah. Menurut data The Illustrated Lobsters of Taiwan yang dipublikasikan pada 1993, P. clarkii dijual di toko akuarium sebagai ikan hias dengan harga NT$25 per ekor dan NT$334 per kg sebagai konsumsi.

Selandia Baru

* Ada 2 spesies koura-sebutan lobster air tawar di sana-yang hidup di Pulau Utara dan Pulau Selatan bagian barat laut. Jenis Paranephrops planifrons-yang paling lazim ditemukan. Yang lebih besar dan gemuk, P. zelandicus, hidup di bagian timur Pulau Selatan.
* Lobster air tawar ditemukan di sungai, danau, dan rawa. Belum ada budidaya intensif di sana.

Sumber: www.seakeepers-nz.com
Australia

* Australia salah satu yang paling kaya jenis lobster air tawar. Hampir 100 spesies yang masuk anggota famili Parastacidae ditemukan di sana. Lebih dari 20 jenis asli Queensland, termasuk lobster air tawar terkecil di dunia swamp crayfish alias si lobster rawa Tenuibranchiurus glypticus. Panjangnya hanya 25 mm. Ada juga Astacopis gouldii, bobotnya mencapai 6,3 kg-lobster air tawar terbesar di dunia.
* Secara umum crawfish yang ada di Australia terbagi atas 3 genus, Cherax (smooth freshwater crayfi sh alias yabby), Euastacus (spiny freshwater crayfish), dan Tenuibranchiurus. Jenis-jenis Euastacus banyak ditemukan di Australia bagian timur, seperti di Queensland. Sementara Cherax alias yabby atau lobbies hampir ada di seluruh Australia dan Papua Nugini. Dari kelompok inilah muncul 3 lobster air tawar komersial, yaitu yabby Cherax destructor, redclaw Chreax quadricarinatus-disebut juga gilgie alias si capit merah, dan marron Cherax tenuimanus.
* Yabby diproduksi di New South Wales (NSW), Victoria, Queensland, dan South Australia. Marron aslinya dari Western Australia, sekarang mulai menyebar ke selatan terutama di Pulau Kanguru. Sementara redclaw banyak diproduksi di Queensland, Northen Territory, dan NSW. Saat ini ada 126 peternakan di NSW yang berlisensi memproduksi lobster air tawar. Redclaw dan marron dibudidayakan semiintensif dengan kolam buatan, sementara yabby memanfaatkan bendungan- bendungan.
* Menurut data Rural Industries Research and Development Corporation (RIRDC), produksi lobster air tawar di Australia pada kurun 1996-1999 rata-rata 421 ton per tahun. Produksi yabby mencapai 73% dari total produksi. Sekitar 58%-nya datang dari Western Australia. Pada 2004/2005 nilai itu diprediksi mencapai 1.589 ton.
* Produksi itu diekspor ke Eropa dan Asia Tenggara, serta pasar baru seperti Jepang, Korea, Taiwan, dan Amerika Serikat. Rata-rata kebutuhan pasar 2.000 ton per tahun. (Evy Syariefa)

Sumber: www.rirdc.gov.au, www.fisheries.nsw.gov.au, www.Qmuseum.qdl.gov.au

Tidak ada komentar: