Selasa, 24 April 2012
Pengertian, bidang kajian, psikologi klinis
A. Pengertian psikologi klinis.
Dilihat dari cakupannya, psikologi klinis dapat diartikan secara sempit atau luas. Secara sempit psikologis klinis tugasnya ialah, mempelajari orang-orang abnormal atau subnormal. Tugas psikologi klinis adalah menggunakan tes yang merupakan bagian integral suatu pemeriksaan klinis, yang biasanya dilakukan di rumah sakit. Para dokter biasanya memberikan arti sempit pada psikologi klinis.
Sedangkan pengertian psikologi klinis dalam cakupan yang lebih luas, psikologi klinis ialah bidang psikologi yang membahas dan mempelajari kesulitan-kesulitan serta rintangan-rintangan emosional pada manusia, tidak memandang apakah ia abnormal atau subnormal.psikologi klinis meneropong gejala-gejala yang dapat mengurangi kemungkinan manusia untuk berbahagia. Kebahagiaan erat hubungannya dengan kehidupan emosional-sensitif dan harus dibedakan dengan kepuasan yang lebih berhubungan dengan segi-segi rasional dan intelektual.
Psikologi klinis menunjuk pada bidang yang membahas kajian, diagnosis, dan penyembuhan (treatment) masalah-masalah psikologis, gangguan (disorders) atau tingkah laku abnormal (Phares, 1992, dalam Markam Dkk., 2003: 2)
Menurut American Psychological Association, psikologi klinis adalah suatu wujud psikologi terapan yang bermaksud memahami kapasitas perilaku dan karakteristika individu yang dilaksanakan melalui metode pangukuran, analisis, serta pemberian saran dan rekomendasi, agar individu mampu melakukan penyesuaian diri secara patut.
B. Bidang-bidang kajian yang terkait dengan Psikologi Klinis
1. Psikopatologi, adalah bidang yang mempelajari patologi atau kelainan dari proses kejiwaan. Istilah ini digunakan dalam lingkungan psikiatri. Psikopatologi sebenarnya tidak termasuk psikologi klinis, walaupun demikian seorang psikolog klinis harus menguasai psikopatologi untuk dapat berhasil dalam pekerjaan diagnostiknya.
2. Psikologi Medis, merupakan suatu penjabaran dari psikologi umum dan psikologi kepribadian untuk ilmu kedokteran. Tujuannya adalah untuk melengkapi pengetahuan dokter tentang gambaran biologis manusia dengan gambaran kehidupan kejiwaan, fungsi-fungsi psikis, berpikir, pengamatan, afek, sert kehidupan perasaan pada manusia normal.pengetahuan menyeluruh tentang fungsi normal pada individu ini akan menjadi dasar dalam mengenai kejiwaan yang terganggu.
3. Psikologi Abnormal, istilah ini baru populer pada tahun 50-an. Nama ini diciptakan oleh psikolog-psikolog yang ingin mengklasifikasikan keadaan yang tidak normal yang mungkin terjadi pada individu.
4. Psikologi Konflik dan Pato-Psikologi, kedua nma ini diusulkan untuk menunjukkan bahwa seseorang yang membutuhkan pertolongan psikolog tidak selalu “sakit”. Pertolongan pskolog dapat diberikan kepada mereka yang mengalami kesulitan, misalnya konflik, ketegangan, dan sebagainya yang dapat mengganggu keseimbangan. Kesulitan ini belum terlalu akut sehingga individu belum perlu dikatakan “sakit”. Kadang-kadang manifestasi dari konflik merupakan tanda dari suatu keadaan yang lebih tinggi dari normal.
5. Mental Health dan ‘Mental Hygiene’. Istilah ini mental hygiene lebih dekat dengan bidang kedokteran. Istilah ini banyak membahas dari segi penyembuhan. Mental health lebih banyak membahas dari segi preventif. Mental hygiene bertugas mempertahankan dan memelihara kesehatan mental dan mencegah terjadinya gangguan mental. Dalam praktiknya, mental hygiene mancakup juga penyembuhan sedini mungkin atas gangguan mental, membahas tentang bagaimana mempertahankan dan memelihara kesehatan mental, dan mencegah terjadinya gangguan mental.
C. Ruang Lingkup Psikologi Klinis
Ruang lingkup psikologi klinis mencakup assesment, intervensi, dan penelitian.
1. Assesment, merupakan proses pengumpulan informasi mengenai klien atau subyek untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai seseorang (Wiramihardja S.A., 2004: 38). Sedangkan menurut Bern dan Nietzel (Markam, 2003) assesmen dalam psikologi klinis, ialah pengumpulan informasi untuk digunakan sebagai dasar bagi keputusan yang akan disampaikan oleh penilaian.
2. Intervensi, secara umum adalah upaya untuk mengubah perilaku, pikiran, perasaan seseorang. Kendall dan Norton Ford berpendapat bahwa intervensi klinis meliputi penggunaan prinsip-prinsip psikologi untuk menolong orang menangani masalah-masalah dan mengembangkan kehidupannya yang memuaskan.
3. Penelitian, dalam psikologi klinis penelitian bertujuan untuk membuktikan kebenaran suatu teori dalam praktiknya, dan untuk lebih memahami keunikan perilaku, perasaan, dan pikiran individu klien, bukan untuk mengadakan generalisasi. Metode penelitian dalam psikologi klinis pada dasarnya sama dengan metode penelitian pada umumnya, namun tujuan dan penekanannya adalah untuk keperluan populasi khusus, misalnya mengetahui efektivitas suatu perlakuan pada kelompok tertentu, menentukan tes yang dapat meramalkan kerentanan seseorsng terhadap serangan stroke, dan lain-lain. Metode-metode yang digunakan ialah: metode observasi, penelitian epidemiologi, meode korelasi, eksperimen, penelitian longitudinal, dan desain satu kasus.
Daftar pustaka
Sumarmo S. 2003. Pengantar Psikologi Klinis. Jakarta.:Universitas Press
Wiramihardja S. A. 2004.Pengantar Psikologi Klinis. Bandung: PT. Refika Aditama.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar