Tampilkan postingan dengan label Lobster. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Lobster. Tampilkan semua postingan

Senin, 23 April 2012

Lobster di bumi nusantara

Bumi nusantara bukan tak punya lobster air tawar. Nun di pedalaman Papua ada C. lorentzi, monticola, dan black tiger. Mereka hidup di aliran sungai-sungai di Lembah Baliem. Namun, lantaran tidak dibudidayakan, gaungnya tak bergema. Lain halnya dengan kondisi di Australia, Amerika Serikat, Cina, dan Taiwan. Di sana crawfish-nama populernya-dibudidayakan intensif. Dari sekitar 400 spesies 15 jenis yang dibudidayakan.

Hasil panen lobster air tawar dari negara-negara itu melanglang hingga ke Eropa. Di sana hewan bercapit itu jadi makanan berkelas. Malah di Swedia setiap tahun ada festival memasak dan makan lobster.

Festival yang sama juga kerap diadakan di Louisiana-sentra utama lobster air tawar di Amerika Serikat. Tahun ini festival itu direncanakan pada 22 April. Negara bagian yang berbatasan dengan Teluk Meksiko itu pun kaya resep-resep hidangan berbahan lobster air tawar.

Sebut saja gubo dan jambalaya. Hidangan itu berupa nasi yang diguyur kuah berbumbu rempah. Potongan daging, udang, dan lobster air tawar dicemplungkan ke dalam kuah sebelum ditumpahkan ke atas nasi. Itulah makanan khas orang-orang keturunan Perancis yang tinggal di sana. Penasaran dengan kondisi lobster air tawar di negara lain? Inilah sebaran hewan bercangkang itu di seluruh dunia.
Amerika Serikat

* Hampir 300 spesies lobster air tawar ada di Amerika Serikat. Hewan invertebrata itu diternakkan sebagai bahan pangan dan pakan ternak. Peternakan lobster untuk konsumsi kebanyakan ada di Louisiana, Mississippi, dan Texas. Lobster dipelihara di kolam-kolam dangkal seperti sawah.
* Kolam-kolam dikeringkan setiap akhir musim semi untuk ditanami padi, alligator grass Alternanthera phylloxeroides, dan water primerose Jussiaea spp. Itulah pakan alami hewan bercapit itu. Pada saat itulah induk-induk lobster kawin dan bertelur pada awal musim gugur. Pada musim gugur anak-anak lobster mulai membesar dan siap dipanen pada awal musim semi tahun berikut, sekitar Maret-Mei.
* Hasil tangkapan lobster air tawar konsumsi mencapai 100-juta pound setara 48,5 ton per tahun. Produksi terbesar dari Louisiana. Mayoritas yang diusahakan adalah red swamp crayfish Procambarus clarkii-ini asli Amerika, berwarna dominan merah-dan white river crayfi sh P. acutus.
* Penanaman di Louisiana dimulai pada 1970-an. Ketika itu ribuan bibit ditebar di kolam dengan total luas 7.000 ha. Pertengahan 1980-an budidaya menyebar ke Texas, Mississippi, dan Florida. Lalu menyebar ke Missouri dan Virginia.

Sumber: www.aqualink.com, www.nap.edu
Eropa

* Astacus astacus jenis lobster air tawar asli Eropa. Hewan bercangkang itu ditemukan hampir di semua negara Eropa. Sebut saja Austria, Belanda, Belarusia, Belgia, Denmark, Estonia, Finlandia, Inggris, Jerman, Norwegia, Spanyol, hingga Rusia. Jenis lain, Austropotamobius pallipes alias lobster air tawar bercapit putih dan A. torrentium.
* Pada paruh awal 1980 diintroduksi Procambarus clarkii dari Kenya ke Austria dan Italia. Jenis itu sebelumnya sering dijajakan di pasar-pasar becek. Di Italia peternakannya tersentra di Tuscany-terutama di Danau Massaciuccoli. Jenis introduksi yang juga berkembang A. leptodactylus.

Sumber: www.sea-river-news.com
Taiwan

* Taiwan salah satu konsumen lobster air tawar dunia. Yang banyak dijajakan hidup-hidup di pasar tradisional di sana C. quadricarinatus. Itu diimpor dari Australia. Harga jual di Pulau Formosa NT$600 per kg segar. Tak sekadar jadi pembeli, peternak di negara berbentuk daun tembakau itu pun kemudian membudidayakan lobster air tawar. Jenis yang diusahakan C. quadricarinatus dan Procambarus clarkii.
* Jenis yang disebut terakhir, salah satu yang bernilai komersial di Taiwan. Budidaya dilakukan di sungai kecil, kolam, dan sawah. Menurut data The Illustrated Lobsters of Taiwan yang dipublikasikan pada 1993, P. clarkii dijual di toko akuarium sebagai ikan hias dengan harga NT$25 per ekor dan NT$334 per kg sebagai konsumsi.

Selandia Baru

* Ada 2 spesies koura-sebutan lobster air tawar di sana-yang hidup di Pulau Utara dan Pulau Selatan bagian barat laut. Jenis Paranephrops planifrons-yang paling lazim ditemukan. Yang lebih besar dan gemuk, P. zelandicus, hidup di bagian timur Pulau Selatan.
* Lobster air tawar ditemukan di sungai, danau, dan rawa. Belum ada budidaya intensif di sana.

Sumber: www.seakeepers-nz.com
Australia

* Australia salah satu yang paling kaya jenis lobster air tawar. Hampir 100 spesies yang masuk anggota famili Parastacidae ditemukan di sana. Lebih dari 20 jenis asli Queensland, termasuk lobster air tawar terkecil di dunia swamp crayfish alias si lobster rawa Tenuibranchiurus glypticus. Panjangnya hanya 25 mm. Ada juga Astacopis gouldii, bobotnya mencapai 6,3 kg-lobster air tawar terbesar di dunia.
* Secara umum crawfish yang ada di Australia terbagi atas 3 genus, Cherax (smooth freshwater crayfi sh alias yabby), Euastacus (spiny freshwater crayfish), dan Tenuibranchiurus. Jenis-jenis Euastacus banyak ditemukan di Australia bagian timur, seperti di Queensland. Sementara Cherax alias yabby atau lobbies hampir ada di seluruh Australia dan Papua Nugini. Dari kelompok inilah muncul 3 lobster air tawar komersial, yaitu yabby Cherax destructor, redclaw Chreax quadricarinatus-disebut juga gilgie alias si capit merah, dan marron Cherax tenuimanus.
* Yabby diproduksi di New South Wales (NSW), Victoria, Queensland, dan South Australia. Marron aslinya dari Western Australia, sekarang mulai menyebar ke selatan terutama di Pulau Kanguru. Sementara redclaw banyak diproduksi di Queensland, Northen Territory, dan NSW. Saat ini ada 126 peternakan di NSW yang berlisensi memproduksi lobster air tawar. Redclaw dan marron dibudidayakan semiintensif dengan kolam buatan, sementara yabby memanfaatkan bendungan- bendungan.
* Menurut data Rural Industries Research and Development Corporation (RIRDC), produksi lobster air tawar di Australia pada kurun 1996-1999 rata-rata 421 ton per tahun. Produksi yabby mencapai 73% dari total produksi. Sekitar 58%-nya datang dari Western Australia. Pada 2004/2005 nilai itu diprediksi mencapai 1.589 ton.
* Produksi itu diekspor ke Eropa dan Asia Tenggara, serta pasar baru seperti Jepang, Korea, Taiwan, dan Amerika Serikat. Rata-rata kebutuhan pasar 2.000 ton per tahun. (Evy Syariefa)

Sumber: www.rirdc.gov.au, www.fisheries.nsw.gov.au, www.Qmuseum.qdl.gov.au

Budidaya Lobster Air Tawar (RED CLAW)

Budidaya Lobster air tawar baik pembenihan dan pembesaran

1. Pembenihan adalah menghasilkan bibit atau anakan lobster air tawar hingga ukuran 2 Inci. Yang diperlukan adalah Induk Berkualitas yang tidak mudah terserang penyakit dan bukan dari hasil perwakinan sedarah (inbreeding) pasalnya perkawainan sedarah akan menghasilkan lobster berkelamin ganda atau intersex. Karna sangat menjaga sekali mendapatkan indukan dengan melakukan selective breeding artinya kami melakukan selective sekali untuk pertumbuhan lobster yang pertumbuhannya paling cepat diantara yang lain dalam satu generasi, itu kami pisahkan antara kelamin jantan dan betina pada ukuran 2 inci agar pada saat menginjak dewasa lobter tersebut tidak kawin dalam usia dini. Apa yang dibutuhkan pada segmen pembenihan adalah induk lobter air tawar yang kami paket dalam ukuran SET. 1 set (5 betina+4jantan) dengan kepadatan tempat pembesaran 50cmX50cm dengan tinggi air mak 30 cm dengan atap tertutup atau bisa memberi atap sebuah paranet untuk tanaman angerek atau Terpal. Untuk kolam perkawainan diusahakan mak 1 set 1m2. karna nantinya kalau kapasitas sedikit sedangkan kolam terlalu besar itu akan mengurangi lobster memilih pasangannya. Karena frekwensi mereka jarang bertemu. Dan untuk medianya pembenihan tidak harus memiliki lahan yang terlalu luas perkawinan indukan cukup mengunakan aquarium atau kolam semen dan pembesaran akanan hingga ukuran 2 inci dapat dilakukan dikolam semen juga.

2. Pembesaran adalah menghasilkan lobter ukuran konsumsi, biasanya untuk lobster air tawar yang disajikan di restoran ukuran Per Kg isi 10-12 ekor. Apa yang dibutuhakan yaitu bibit lobster air tawar ukuran 2 inci untuk pembesaran. Dan ini harus memiliki lahan agak sedikit besar dan kami sarankan untuk pembesaran harus kolam tanah. Karena kolam tanah memiliki struktur tanah untuk lobster hidup seperti dihabitat aslinya, karana saya sudah meriset membandingkan pembesaran di aquarium, kolam semen, bak fiber, kolam terpal, kolam karpet tetapi tetap kolam tanah menghasilkan pertumbuhan yang lebih cepat dari yang lainnya. maksimal 10 ekor per meter. Dan ini harus dipisahkan antara jenis kelamin betina dan jantan agar ketika pembesaran lobster tidak kawin. Dan diusahakan untuk kelamin jantan saja yang dibesarkan karena memang jantan lebih cepat pembesaran dibanding betina.

Pembenihan dan pembesaran pada dasarnya menjadi satu kesatuan. awalnya hanya induk lobster air tawar yang dikawinkan dalam kolam semen setelah 2 minggu kolam dikuras semua maka akan ada lobster yang sudah gendong telur dipindahkan kedalam kolam atau aquarium untuk masa pengeraman 1 bulan setelah itu lobster dipindahkan ke kolam semen untuk penetasan anakan lobster setelah itu biarkan anakan lobster besar hingga ukuran 2 inci selama 2 bulan setelah itu lobster disortir antara kelamin jantan dan betina siap untuk dibesarkan didalam kolam pembesaran yaitu kolam tanah, dengan masa pembesaran 6 bulan lobster dapat dipanen hingga ukuran 10 -12 ekor per Kg. Cukup sederhana kan, untuk induk lobster ukuran 4 Inci dapat menghasilkan 200 ekor telur dengan tingkat kematian 15%. Semakin besar ukuran lobster dan semakin sering lobster dikawinkan maka lobster tersebut akan semakin banyak menghasilkan telur.


Untuk anakan yang baru menetas dapat diberikan makan cacing sutra, cacing beku, kutu air beku, pellet yang halus dll. Pada umumnya apapun makan dapat dimakan oleh lobster air tawar karna di habitat asalnya apapun yang ada diperairan akan dimakannya, karna lobster air tawar memang tidak susah seperti jenis perudangan lainnya atau pun perikanan lainnya.

Riset untuk makanan yang mengandung perotein segar jauh lebih cepat pertumbuhannya di banding sayur-sayuran atau pellet lobster. Cacing termasuk jenis protein segar yang dapat ditemui dan tidak repot untuk mencarinnya dan dari segi harga pun tidak terlalu mahal untuk anakan lobster yang berukuran 5 inci dengan jumlah telur kurang lebih 400 butir dapat dapat menghabiskan sekitar 2 liter cacing sutra dengan harga Rp 10.000. per liter untuk makan perbulan. Dengan waktu 2 – 3 bulan dapat mengahasilkan bibit ukuran 2 inci Up.

Untuk bibit lobster air tawar berukuran 2 inci masuk pembesaran untuk pembesaran lobster konsumsi dengan pembesaran 5 – 6 bulan pada perinsipnya sama bisa kita berikan apa saja, tapi memilih protein segar sebagai menu utama dan pellet lobster auau sayuran sebagai menu selingan. protein segar pun sangat bervareasi mulai dari cacahan ikan sampai empela usus, jeroan dan keong mas. Tetapi keong mas ternyata memiliki kandungan protein yang sangat lengkap dan gizi yang banyak dan mudah dicari atau dikembangbiakan. Pembesaran dapat menekan biaya untuk pakan sampai menjadi 0 %. Ini terbukti sangat ampuh. Budidaya apapun biaya paling besar yaitu penyediyaan pakan, kalau biaya pakan bisa ditekan sampai 0 % dana investasi bisa digunakan untuk penunjang lainnya. Tanpa mengurangi dari kelezatan lobster itu sendiri. Suatu proses lobster bisa tumbuh sehat dan bongsor adalah tersedianya air yang cukup, oksigen terlarut yang cukup agar bisa merubah zat-zat makan menjadi daging dan pakan yang berprotein segar. Maka lobster akan tumbuh cepat dan dapat mempersingkat waktu pemanenan.

Selasa, 06 Maret 2012

Peluang Usaha Budidaya Lobster Air Tawar

Udang lobster bisa dipasarkan baik sebagai udang konsumsi maupun sebagai hiasan akuarium. Itulah sebabnya prospek lobster jauh lebih terbuka dibandingkan dengan komoditas udang lainnya. Lobster ini dalam waktu singkat menjadi primadona karena bisa dikembangkan di kolam air tawar. Lobster kebanyakan datang dari pesisir timur laut Amerika Utara dengan Canadian Maritimes dan negara bagian Amerika Serikat Maine sebagai produsen terbesar. Mereka ditangkap dengan menggunakan jebakan lobster. Alat tersebut diberi umpan dan diturunkan ke dasar laut. Alat ini membiarkan lobster masuk, namun tidak mungkin bagi lobster besar untuk keluar. Alat ini membuat lobster kecil dapat keluar sehingga bisa mecegah penangkapan lobster yang berlebihan.

Peluang Usaha Budidaya Lobster Air Tawar sangat terbuka dan memiliki prospek bisnis yang sangat menjanjikan. Minat masyarakat untuk mengonsumsi lobster makin meningkat. Permintaan hotel maupun rumah makan untuk menyajikan masakan lobster juga semakin banyak. Hingga saat ini banyak permintaan dari pangusaha kuliner yang belum bisa terpenuhi seratus persen. Apalagi, kebanyakan pengusaha kuliner ataupun hotel-hotel minta dikirimi beberapa kilogram lobster per minggu. Biasanya mereka membutuhkan lobster konsumsi yang setiap satu kilogram berisi sekitar 12 ekor ini. Harga lobster air tawar konsumsi dipasaran berkisar 100 ribu Rupiah per kilogramnya. Tentu harga yang saya tulis ini tidak bisa di jadikan patokan, sebab harga sangat relatif dan tergantung dengan daerah yang ada.

Pada umumnya budidaya lobster air tawar dimulai dari pemijahan. Proses pemijahan dilakukan di bak semen. Induk lobster disatukan di dalam bak hingga terjadi perkawinan dan membuahkan telur. Proses pembesaran lobster dilakukan di kolam tanah di tengah sawah. Lobster tumbuh optimal di kolam air tawar dengan ph antara 7 hingga 9, dan suhu antara 23 hingga 30 derajat celsius.

Pemeliharan lobster air tawar relatif tidak sulit. Untuk kolam tanah, makanannya tersedia secara alami berupa plankton. Sebagai makanan tambahan diberikan campuran parutan singkong, buah pepaya dan pelet. Pakan tambahan ini ditebarkan ke kolam sekali sehari. Lobster dipanen setelah dipelihara selama enam bulan. Pada usia tiga bulan seperti ini, lobster sudah dapat dikonsumsi, namun dari sisi ukuran belum layak, karena belum memenuhi kriteria permintaan pasar.

Lobster jenis penjapit merah dipasarkan di kota-kota di Pulau Jawa. Harganya sekitar 100 ribu rupiah per kilogram. Harga jual lobster di pasaran yang cukup menggiurkan, membuat usaha budidaya ini layak untuk ditekuni karena menjanjikan keuntungan. Permintaan lobster air tawar jenis penjapit merah cukup tinggi dan belum seluruhnya dapat dipenuhi. Setiap minggunya sentra budidaya lobster air tawar ini menerima permintaan sekitar 5 kwintal lobster, namun baru dapat dipenuhi sekitar 1 kwintal saja.

Bagi anda yang berminat untuk mengembangkan usaha budidaya lobster air tawar ini tentunya anda harus memperkaya informasi tentang lobster ini. Baik mnelalui buku panduan, seminar, berbagia media dan yang lebih baik lagi adalah belajar langsung pada pembudidaya udang lobster air tawar ini.

Rabu, 22 Februari 2012

Makanan Favorit kesukaan lobster air tawar

Pada dasarnya lobster yang saya pelihara menyukai makanan berupa hewan hidup, terutama cacing tanah. Pada saat di beri pakan cacing tanah, lobster langsung menyergapnya. sedangkan untuk tauge dan biji kacang hijau lobster akan pelan-pelan memakannya. sama halnya dengan pelet, lobster juga akan dengan santai untuk memakannya. hanya saja keterbatasan waktu dan tenaga sehingga pemberian pakan berupa cacing tanah agak kesulitan dalam memberikannya kepada lobster. untuk ikan kecil saya belum mencobanya karena saya tidak tahu ikan apa yang biasa diberikan kepada lobster. dari artikel yang saya baca ada yang memberikan udang mati dan ikan mati kepada lobster, namun untuk memberikan pakan yang demikian sangatlah mahal dalam skala rumahan, jadi saya belum pernah mencobanya.
Dalam hal kebersihan pemberian pakan berupa cacing juga sangat menguntungkan karena pakan akan habis dimakan seberapa banyak yang kita berikan, asal saja kita harus memberikannya sesuai kebutuhan. sedangkan untuk pakan-pakan lainnya pasti akan menyisahkan makanan sisa dan cepat mengotori dasar wadah lobster -terutama yang menggunakan wadah plastik, aquarium dan bak semen yang tidak terlalu besar- sehingga kita harus sesering mungkin membersihkan wadahnya.
Dalam hal kesehatan saya belum tahu akibatnya apabila diberikan pakan berupa cacing tanah secara terus menerus. Namun secara logika saja, lebih baik pemberian pakan secara selang-seling agar lobster tidak bosan.
Jika ada yang mempunyai informasi makanan kesukaan lobster air tawar ini silahkan berbagi disini dengan memberikan komentar anda!!

Makanan Lobster Air Tawar

Lobster air tawar merupakan pemakan segala atau yang biasa dikenal dengan hewan omnivora yaitu bisa makan tumbuh-tumbuhan dan hewan. Walaupun demikian LAT ini di beri pakan berupa pelet khusus juga bisa. Asalkan kandungan gizinya memadai dan bagus untuk lobster.
Contoh makanan berupa tumbuh-tumbuhan saya memberi pakan berupa tauge dan biji kacang hijau-ini untuk lobster dewasa-. Pertanyaannya bagaimana lobster ini bisa memakan pakan jenis ini?
Pertama untuk pakan berupa tauge harus di rendam air panas terlebih dahulu sampai taugenya bisa tenggelam, kalau tidak maka lobster tidak akan bisa makan tauge yang terapung karena sifat pergerakan lobster selalu berada di dasar air dan juga tidak bisa berenang, jadi lobster hanya makan makanan yang berada di dasar air.
Kedua untuk biji kacang hijau, karena sifatnya masih keras otomatis lobster tidak bisa memakan biji kacang hijau yang masih keras, oleh karena itu biji kacang hijau harus di rendam terlebih dahulu selama beberapa jam, biasanya dari pengalaman saya biji kacang hijau saya rendam di air selama kurang lebih 6-8 jam. Untuk biji kacang hijau kita tidak perlu lagi menggunakan air panas karena bisa tenggelam sendiri. Konon beritanya tauge dan biji kacang hijau ini bisa meningkatkan kesuburan lobster sehingga dapat menghasilkan telur yang lebih banyak. dalam hal ini saya tidak dapat membuktikannya karena hanya melalui berita dari para pembudidaya lobster saja. Benar atau tidak anda buktikan sendiri...
Berikutnya contoh makanan dari hewan bisa berupa artemia, cacing, ikan kecil dll. Khusus untuk lobster dewasa saya memberi pakan berupa cacing tanah. Karena cacing tanah mengandung protein yang sangat tinggi, menurut artikel-artikel yang saya baca cacing tanah memiliki protein hingga 65-70%. Dan lobster saya suka sekali dengan cacing tanah. Namun saya kesulitan mencari cacing tanah di daerah jakarta-jembatan dua dan sekitarnya, karena lahan kosong sudah sangat sempit.
Contoh untuk pakan berupa pelet anda bisa membelinya di toko-toko ikan dan aquarium, bahkan di carefour dan tom hardware juga menyediakan pelet untuk lobster ini. Biasanya yang dijual di pasar swalayan berupa pelet impor, untuk mencari pelet lokal anda harus ke toko aquarium atau toko ikan.

Rabu, 02 November 2011

Memijahkan ikan gurame

Inilah cara memijahkan ikan gurame. Agar lebih jelas, kita mulai dari arti. Pemijahan ikan gurame adalah kegiatan menyatukan induk jantan yang sudah matang kelamin dan betina yang sudah matang gonad ke dalam satu kolam. Dengan disatukan keduanya, maka akan terjadi pemijahan. Pemijahan ikan gurame terjadi dengan sendirinya, atau dengan kata lain, ikan gurame akan memijah secara alami, bukan secara buatan.

Agar terjadi pemijahan, maka harus dilakukan persiapan. Persiapan pertama adalah kolam. Pada prinsipnya kolam pemijahan sama dengan kolam pemeliharaan induk, baik kontruksi, ukuran dan persyaratan lainnya. Persiapan kolamnya juga sama, mulai dari pengeringan perbaikan pematang, dan pengisian air. Hanya satu perbedaannya, yaitu pada kolam pemijahan diberi bahan pembuat sarang.

Bahan pembuat sarang ikan gurame bisa berupa ijuk, bisa juga berupa sabuk kelapa. Bila menggunakan ijuk, maka sebelum digunakan, ijuk harus disisir terlebih dahulu, agar bersih. Selain itu harus dipilih ijuk yang halus, agar sarang yang dibuatnya rapi. Demikian juga dengan sabuk kelapa, maka sabuk kelapa juga harus disisir terlebih dahulu. Namun sabuk kelapa itu sudah halus.

Bahan pembuat sarang diletakan pada rak (para) yang telah disiapkan sebelumnya. Rak dibuat dari anyaman belahan bambu yang berjarak 10 cm dan berukuran panjang dan lebar kurang lebih satu meter. Pada tiap sudut diletakan pada empat buah tiang bambu yang ditancapkan pada dasar kolam. Bahan itu diletakan secara menyebar ke seluruh permukaan rak. Jaraknya 10 cm di atas permukaan air.

Setelah bahan pembuat sarang sudah diletakan, persiapan belum selesai. Ada alat lain harus dipasang, yaitu sosog, suatu alat yang dibuat dari bambu berbentuk seperti keranjang sampah berdiameter 20 cm, tapi pada ujungnya bergagang. Sosog akan digunakan oleh ikan gurame sebagai tempat membuat sarang. Sosog dipasang 10 cm di bawah permukaan air. Selain sosog bisa juga keranjang sampah dengan berdiameter sama.

Bila bahan pembuat sarang sudah diletakan dan sosog telah dipasang, berarti persiapan pemijahan sudah selesai. Kalau sudah begitu induk jantan dan betina bisa ditebar. Namun sebelumnya kedua jenis induk harus diseleksi agar induk-induk yang ditebar betul-betul siap. Untuk mengetahui kematangan induk dapat dilihat dari bibir bawah, warna tubuh, bentuk perut, dan gerakannya.

Jantan yang sudah matang berbibir bawah memerah, warna seluruh tubuh juga memerah atu hitam terang, perut membentuk sudut tumpul, bersisik normal dan gerakannya lincah. Sedangkan betina yang matang telur perutnya membesar atau membulat, nampak sedikit benjolan, bersisik agak terbuka atau tidak normal, dan gerakannya lamban.
Penebaran ini dilakukan pagi hari. Karena pada saat itu suhu air masih rendah. Padat tebar induk di kolam pemijahan 1 – 2 ekor/m2, dengan perbandingan antara jantan dan betina 1 : 4. Jadi untuk kolam yang luasnya 20 m2 dapat ditebar induk sebanyak 24 ekor, yang terdiri dari 4 ekor induk jantan dan 20 ekor induk betina.

Selama pemijahan, induk harus diberi pakan tambahan. Tujuannya untuk mendapatkan telur yang berkualitas baik dan jumlah yang banyak. Karena dalam pemijahan ikan gurame tidak hanya untuk sekali pemanenan telur

Proses pemijahan :
Proses pemijahan ikan gurame berbeda dengan proses pemijahan ikan mas. Setelah ditebar, induk ikan mas bisa langsung memijah dan telurnya bisa dilihat. Sedangkan ikan gurame tidak, setelah ditebar, ikan gurame harus beradaptasi terlebih dahulu. Proses ini berjalan cukup lama, bisa sampai 2 minggu. Namun sambil beradaftasi biasanya mereka juga mencari pasangannya.

Setelah mendapatkan pasangan, maka jantan akan membuat sarang, yaitu dengan menarik bahan pembuat sarang, lalu membawanya ke sosog dan meletakannya di sana. Proses itu berlangsung berkali-kali hingga akhirnya sarang itu tersusun dengan rapi, seperti sarang burung tetapi dengan pintu di samping yang masih terbuka. Pembuatan sarang membutuhkan waktu minimal seminggu. Selesai membuat sarang, jantan akan mengajak betina untuk memijah.

Pemijahan dimulai sore hari, dimana suasana sudah tenang, kadang bisa sampai malam. Pada proses itu, induk betina akan mengeluarkan telur dari perutnya dan meletakan telur itu dalam sarang. Pada saat yang bersamaan induk jantan mengeluarkan sperma, hingga akhirnya terjadi pembuahan. (Pesan sponsor klik iklan) Dalam proses itu tidak semua telur mulus masuk ke dalam sarang, ada pula telur yang jatuh. Telur-telur yang jatuh akan dipungut oleh jantan dengan mulutnya dan diletakan kembali dalam sarang.

Selama pemijahan, jantan sangat cekatan. Selain mengeluarkan sperma, memungut telur dari dasar kolam, jantan juga terus menjaga sarang. Bila ada yang mengganggu segera menghalaunya. Setelah telur dari induk betina habis, jantan pun menghentikan spermanya. Selanjutnya jantan menutup pintu sarang, dan pergi. Sedangkan sarang dijaga oleh induk betina, sambil mengibas-ngibaskan siripnya untuk mensuplay oksigen pada telurnya.

Senin, 24 Oktober 2011

Ekor Lobster Berkarat ?

Pernahkan ekor lobster anda terlihat seperti "berkarat"?




Ekor lobster yang "berkarat" ini disebut shell fouling yang terdiri dari 2 kategori:

1. Mineral Staining
2. Biological Fouling


Mineral Staining

Disebabkan oleh tingginya kadar Fe (Iron) atau Mn (Mangan) dalam air. Cara menurunkan kadar Fe dengan cara melarutkan Potassium permanganate (KMnO4) dan difilterisasi. Sedangkan untuk menurunkan kadar Mn, adalah dengan memasukkan air suling murni (sebagai contoh dengan menggunakan air tampungan Air Conditioner (AC).


Biological Fouling

Disebabkan oleh binatang kecil yang umumnya adalah parasit dan gigitan dari binatang tersebut yang terkadang akan menyebabkan timbulnya marking pada cangkang lobster tersebut.

Selasa, 18 Oktober 2011

Hal yang perlu diketahui dalam proses perkawinan LAT

Meskipun indukan yang anda siapkan adalah indukan-indukan yang bermutu / bersetifikat, namun belum menjamin bahwa indukan tersebut nantinya akan memproduksi LAT secara cepat dan sering bertelur dalam jumlah yang banyak.

Berikut beberapa hal yang perlu diketahui dalam menentukan produktivitas indukan, yaitu :

Data usia indukan salah

* Sering terjadi, meskipun secara fisik ukuran indukan sudah memenuhi syarat, belum mau bertelur karena usianya masih terlalu muda (ukuran LAT yang bongsor sehingga dikira sudah dewasa). Sabar dan tunggu sampai saatnya tiba.
* Usia indukan sudah melampau batas usia produktip ( lebih dari 3 tahun )


Lokasi wadah terlalu gelap, tidak ada cahaya matahari yang masuk

* Tempatkan wadah di tempat yang ada cahaya matahari, namun jangan sampai airnya menjadi terlalu panas melebihi 30 derajat Celcius dan tempatkan wadah sedemikian rupa sehingga terkena curahan air hujan bila turun hujan. Pada saat musim hujan aktifitas Red Claw dalam hal melakukan perkawinan lebih tinggi.
* Proses perkawinan Red Claw sering terjadi di malam hari hingga menjelang subuh. Oleh karena itu tidak produktipnya indukan karena alasan seringnya ditengok sehingga merasa perlu untuk menutup wadah adalah keliru. Bukankah aktivitas kita menengok indukan lebih sering pada pagi hingga sore hari?
* Air di dalam wadah yang tidak pernah terkena cahaya matahari dan tidak pernah mengalir meskipun sudah diberi udara dari mesin gelembung udara ( aerator ), akan berpotensi menimbulkan penyakit bila jarang diganti.

Kwalitas airnya tidak terjaga dengan baik.

* Atur aliran air sebaik mungkin tetapi jangan terlalu deras.
* Lengkapi dengan penyaring air sebelum air masuk ke dalam wadah.
* Usahakan air yang masuk ke wadah menimbulkan suara gemericik dengan cara menjatuhkan dari ketinggian tertentu.
* Sedot kotoran-kotoran di dasar wadah dua hari sekali. Kotoran yang menumpuk di dasar wadah yang berasal dari sisa pakan dan kotoran Red Claw, bila dibiarkan menumpuk akan berpotensi menimbulkan racun, terutama gas ammonia yang membahayakan bagi Red Claw.
* Ganti air secara periodik bila sistem aliran air mengandalkan system tertutup (tanpa sirkulasi), paling lambat satu bulan sekali.

Kwalitas makanannya kurang baik

* Kotoran di dasar wadah yang dibiarkan mengendap, selain berpotensi menimbulkan racun juga menyebabkan Red Claw malas makan sehingga dasar wadah semakin bertambah kotor karena adanya sisa pakan.
* Beri pakan cacing tanah seminggu dua kali dengan jumlah disesuaikan dengan jumlah indukan. Cacing tanah banyak mengandung protein dan merupakan makanan favorit bagi Red Claw, berfungsi sebagai penambah tenaga bagi pejantan.
* Beri pakan tauge yang direbus/ disiram air panas terlebih dahulu agar dapat tenggelam seminggu dua kali, dengan jumlah seperti pemberian cacing tanah. Tauge berfungsi untuk meningkatkan kesuburan.

Salah memberikan tempat persembunyian.

* Tempat persembunyian yang terlalu sedikit sehingga banyak yang tidak kebagian, akan menimbulkan stress.
* Meskipun tempat persembunyian sudah berlebihan, tetapi karena lobangnya terlalu kecil sehingga pejantan Red Claw tidak dapat mengejar apabila ada indukan betina yang ngumpet, akan mengurangi produktivitas. Beri persembunyian dengan lubang yang besar sehingga pejantan masih bisa masuk dengan leluasa. Gunakan pipa pralon 3 inch atau 4 inch.

Pejantan yang kaki ataupun capitnya tidak lengkap akan dihindari oleh betina untuk melakukan perkawinan. Prinsip pejantan Red Claw adalah seperti pejantan binatang pada umumnya, yaitu siapa yang menang pertarungan dalam memperebutkan wilayah, berhak mengawini para betinanya. Apabila salah satu capit pejantan buntung, berarti pernah kalah dalam pertarungan, sehingga tidak akan laku bagi para induk betina. Ganti pejantan yang cacat seperti ini karena tidak akan bermanfaat dalam urusan pemijahan.

Jantan atau Betina?

Bagaimana cara membedakan antara LAT jantan dan LAT betina?

Cara yang paling mudah adalah dengan melihat pada bagian kakinya.



LAT jantan memiliki 2 tonjolan daging pada pangkal kaki paling belakang, dimana LAT betina memiliki bulatan yang terletak pada pangkal kaki belakang, kaki ketiga.

Selain dengan melihat pada bagian kakinya, LAT jantan juga memiliki ukuran capit yang lebih besar dan panjang daripada LAT betina, serta dari warnanya - dimana warna LAT jantan lebih cerah dibandingkan dengan warna LAT betina.

Kamis, 13 Oktober 2011

Pemijahan ( Perkawinan) Lobster Air Tawar

Membudidayakan LAT cukup mudah. Yang kita perlukan hanyalah indukan yang telah matang secara seksual atau berumur minimal 6 bulan. Ukuran? Pilih yang berukuran 3" keatas, yang penting mereka sudah siap untuk dibuahi. Tempatkan para indukan tadi dalam satu media (bisa akuarium atau kolam) selama 2 minggu. Para LAT jantan akan mulai melakukan pencarian pasangannya untuk dibuahi. Hal yang perlu diperhatikan dalam proses perkawinan LAT ini yaitu pilih LAT jantan yang lengkap kedua capitnya, dimana kedua capitnya tersebut akan digunakan untuk memegang LAT betina pada proses perkawinan. Jika salah satu capitnya patah, akan sangat menyulitkan bagi LAT jantan dan LAT betina juga akan menghindarinya.

Umumnya beberapa pembudidaya LAT menyarankan kita untuk menyiapkan 1 set indukan yang terdiri dari 3 jantan dan 5 betina untuk ditempatkan di dalam satu akuarium.

Saat ini banyak juga yang menerapkan teknik kawin masal dimana dalam satu kolam ukuran 1,5 x 1,5m ditempatkan 50 betina dan 20 jantan sehingga kemungkinan perkawinan antar LAT lebih sering terjadi.

Pada waktunya mereka akan melakukan kopulasi. Menghasilkan telur, dan menetaskan anak-anaknya.

MAJALAH PENGUSAHA EDISI 92 / MARET 2009

Siapa bilang pasar lobster air tawar berkurang?

Pada Majalah Pengusaha edisi 92 / Maret 2009 terdapat artikel Agribisnis : Budidaya Lobster Air Tawar yang menyebutkan pasar lobster air tawar ini masih besar.

Terima kasih kepada ibu Russanti Lubis dari Majalah Pengusaha yang telah mengulas profil Lobsterku Crayfish Farm kami di majalah Pengusaha edisi 92 / Maret 2009.

Untuk membaca artikel dibawah ini, silahkan klik gambar dibawah ini.

Jumat, 07 Oktober 2011

Berapa Lama Anakan LAT Turun Semua ?

Rekan-rekan, maaf mau nanya nih.
Saya punya indukan yang anakan-nya sudah mulai turun sekitar 10 ekor. Setelah saya tunggu 2 hari, anakan yang turun sepertinya tidak bertambah juga.
Apakah diperlukan arus air untuk mempercepat anakan lainnya turun?
Perlukah saya paksa anakan-nya biar pada turun dengan cara menggoncang goncang indukannya?
Normalnya berapa lama anakan akan turun semua dihitung dari saat anakan pertama turun?
Mohon penjelasan - thank's
Kendro



Saudara Kendro,

Biasanya anakan butuh waktu minimum 7 hari untuk turun dari kaki renang indukannya. Kalau bisa anakan jangan dirontokkan sama sekali dari indukannya dengan cara digoncang atau apapun.

Tempat indukan yang sedang menggendong anakan jangan menggunakan inner pump, cukup diberi aerator saja.

Normalnya dalam waktu 14 hari, indukan sudah bisa diangkat dari tempat penetasan. Selama proses penetasan, indukan tetap diberikan pakan seperti biasa, tetapi lebih sedikit daripada biasanya.

Pakan yang bisa diberikan (untuk di tempat penetasan):

1. Pelet - biasanya indukan akan menaruh kaki renangnya di atas pelet yang kita berikan, di mana anakan juga bisa makan pelet yang kita beri. Atau indukan biasanya menghancurkan / membuat kecil ukuran makanan yang kita berikan dan diberikan kepada anakan yang sedang digendong.
2. Cacing darah / blood worm (bagus sekali untuk anakan dan indukan)
3. Artemia

Kamis, 06 Oktober 2011

Cherax Destructor / Yabby


* Scientific name - Cherax Destructor / Yabby
* Size to 70 mm carapace length, 160 mm total body length
* Yabbies are excellent eating. They can be simply boiled for a few minutes in salted water or prepared in a variety of ways. They have a very sweet meat and the claws of larger specimens are particularly succulent. A feed of yabbies is one of the most delicious meals you can try


Apa Itu Red Claw

Lobster air tawar (LAT) yang umum kita jumpai di pasaran Indonesia adalah Cherax Quadricarinatus alias Red Claw, yang berasal dari Asia dan Australia. Red Claw ini dapat tumbuh sampai panjang badan 50cm dengan berat 500 kg per ekornya.


Seperti LAT lainnya, Red Claw ini tidak mempunyai tulang dalam, dimana seluruh bagian tubuhnya ditutupi oleh cangkang keras yang terbuat dari zat tanduk (seperti halnya kuku pada manusia). Cangkang ini akan mengelupas dalam waktu tertentu, sesuai dengan perkembangan tubuhnya. Secara keseluruhan tubuh LAT ini dibagi menjadi 2 bagian, yaitu bagian kepala (chepalothorax) dan bagian perut (abdomen).

Cara termudah untuk membedakan LAT jantan dan LAT betina adalah dengan melihat pada bagian kakinya, dimana LAT jantan memiliki 2 tonjolan daging pada pangkal kaki paling belakang, dimana LAT betina memiliki bulatan yang terletak pada pangkal kaki belakang, kaki ketiga. Untuk mengetahui lebih detail, klik disini.

LAT ini tidak terlalu senang dengan panas dan cahaya matahari, sehingga sangat senang bersembunyi pada siang hari dan akan berubah menjadi aktif pada malam hari, sehingga untuk pemberian makanan disarankan pada malam hari dan pagi hari.
Makanan LAT bisa berupa pelet udang, biji-bijian, sayuran seperti wortel dan toge, lumut, daging segar, cacing, dan bangkai binatang sehingga digolongkan sebagai hewan pemakan segala (omnivora).

Pada siklus hidupnya, LAT sering melakukan pergantian cangkang (molting)., sesuai dengan perkembangan ukuran tubuhnya sejak berukuran kecil hingga dewasa. Mulai dewasa (ukuran tubuh 3 inch keatas) pergantian cangkang akan semakin berkurang. Oleh karena LAT tidak memiliki tulang dalam, saat molting ini merupakan saat yang sangat rawan bagi LAT, karena tubuhnya tidak terlindungi oleh apapun sehingga sangat lemah dan mudah dimangsa oleh LAT lainnya. Oleh sebab itulah pada saat sedang molting biasanya LAT akan berdiam diri didalam lubang persembunyiannya.

Resep Serba Lobster

Lezatnya menu berkelas dengan bahan utama lobster pasti akan terasa keistimewaannya. Selain bergizi tinggi, seafood ini juga dipercaya dapat meningkatkan stamina dan gairah. So, keakraban dalam keluarga pun makin terasa.

Lobster Panggang Keju

Bahan-bahan:
- Lobster 1 ekor, belah jadi dua
- Keju cheddar parut 100 gram
- Tepung tapioka 50 gram
- Margarin 1 sendok makan
- Tepung roti 50 gram
- Bawang putih 4 siung, cincang
- Gula pasir 1 sendok teh
- Garam secukupnya
- Minyak goreng secukupnya

Cara memasak:
1. Lumuri lobster dengan tepung tapioka hingga rata, lalu goreng dalam minyak panas hingga kecokelatan, tiriskan.
2. Panaskan margarin, tumis bawang putih hingga harum, angkat. 3.Tambahkan keju parut, gula, garam dan tepung roti, aduk rata.
4. Taburkan adonan keju diatas permukaan lobster hingga rata, lalu panggang dalam oven suhu 180 derajat selama 10 menit hingga kecokelatan, angkat.
5. Sajikan.

Standar Untuk 2 Porsi
Bahan-bahan:
- Lobster 1 ekor, belah jadi dua, potong-potong
- Bawang daun 5 tangkai, cincang halus
- Cabe merah 2 buah, buang bijinya, cincang halus
- Bawang goreng 1 sendok makan
- Bawang putih goreng 1 sendok teh, haluskan
- Bawang putih 2 siung, haluskan
- Saus sezchuan 2 sendok makan, siap pakai
- Tausi 1 sendok teh
- Margarin 1 sendok makan
- Air kaldu 50 ml
- Gula pasir 1 sendok teh
- Garam secukupnya
- Minyak Goreng secukupnya

Cara memasak:
1. Goreng lobster yang telah dipotong kecil-kecil hingga kering lalu tiriskan.
2. Panaskan margarin, tumis bawang putih hingga harum, lalu masukkan semua bumbu, masak hingga mendidih.
3. Masukkan lobster goreng, aduk sebentar hingga bumbu meresap, angkat.
4. Sajikan.

Standar Untuk 2 Porsi
Bahan:
- Lobster 1 ekor, belah jadi dua, potong-potong
- Bawang daun 5 tangkai, cincang halus
- Cabe merah 2 buah, buang bijinya, cincang halus
- Bawang goreng 1 sendok makan
- Bawang putih goreng 1 sendok teh, haluskan
- Bawang putih 2 siung, haluskan
- Saus sezchuan 2 sendok makan, siap pakai
- Tausi 1 sendok teh
- Margarin 1 sendok makan
- Air kaldu 200 ml
- Tepung maizena 1 sendok makan, cairkan dengan sedikit air
- Gula pasir 1 sendok teh
- Garam secukupnya
- Minyak Goreng secukupnya

Cara memasak:
1. Goreng lobster yang telah dipotong kecil-kecil hingga kering lalu tiriskan.
2. Panaskan margarin, tumis bawang putih hingga harum, lalu masukkan semua bumbu, aduk hingga rata.
3. Tuang air kaldu dan larutan maizena, masak hingga mengental dan mendidih.
4. Masukkan lobster goreng, aduk sebentar hingga bumbu meresap, angkat.
5. Sajikan.

Standar Untuk 2 Porsi

Selamat Mencoba……..

Sumber: Resep Sheraton Hotel

Senin, 03 Oktober 2011

Awas Gulung Tikar!

Awas Gulung Tikar!

Andaikan seluruh induk hidup, pemilik Bintang Terang Aquarium itu bisa mencicipi keuntungan sebesar Rp75.000.000/4 bulan. Sebanyak 500 induk, 312 di antaranya betina yang akan menghasilkan telur rata-rata 150-200 butir. Dalam 1,5-2 bulan kemudian bakal dihasilkan burayak berukuran 5 cm yang bisa dijual seharga Rp2.500/ekor dengan SR 5-10%. Namun, keuntungan seperti itu kian menjauh dari impian.

Biang keladi kematian Cherax quadricarinatus itu adalah serangan Saprolegnia sp, anchorworm, argulus, dan penyakit lilin meleleh. Keempatnya sering menyerang ikan air tawar. Belakangan mereka turut menggempur lobster air tawar. Anggota keluarga Cambaridae yang terinfeksi akan menurun napsu makannya, lalu mati.

Setiadi menduga penyakit itu datang karena ia rutin memberi pakan ikan mati. Bisa jadi pakan itu telah terinfeksi penyakit, ujar pria kelahiran Purwokerto itu. Lahan seluas 1.500 m2 berisi puluhan bak dan 3 kolam yang kini dihuni lobster itu semula dipakai beternak gurami dan beragam jenis ikan hias lain.

Bencana semacam itu tidak pernah terpikir bisa menimpa lobster. Ia mempunyai kulit yang keras dan tebal, jadi parasit sulit menembusnya, ungkap Amin Nurohman, peternak di Yogyakarta. Hal itu diamini Agung Nugroho, peternak lobster di Klaten, Jawa Tengah. Menurutnya lobster tergolong hewan yang pintar beradaptasi, kekebalan tubuhnya dipastikan baik. Namun, pada Oktober 2005 bangkai-bangkai lobster berceceran di kolam Setiadi. Sebuah bukti, lobster bisa digempur penyakit.
Gagal moulting

Kendala beternak juga dialami Ronald Henendra Oscar dari Charis Farm Yogyakarta. Beberapa lobster di bak pria kelahiran 25 tahun silam itu kerap mengalami gagal moulting alias ganti kulit. Lobster tak bisa melepas kulit awalnya yang terlalu keras, ujar Ronald. Akibatnya lobster mati seketika saat moulting. Meski tak mencapai ratusan, Ronald harus merelakan sekitar 10 indukan senilai Rp500.000 mati pada akhir September 2005.

Menurut Setiadi lobster yang memaksakan diri ganti kulit, insangnya akan terlepas, sehingga tewas. Gara-gara itu Setiadi sejak Oktober 2005 mesti berlapang dada kehilangan lebih dari 50 indukan berukuran 10-15 cm. Penyebab gagal moulting diduga berasal dari pelet. Tepung tulang pada pelet menyebabkan asupan kalsium dalam tubuh meningkat, ujar Johan Efendi ketua APLATI (Asosiasi Pembudidaya Lobster Air Tawar Indonesia). Dampaknya kulit menjadi keras dan proses ganti kulit terhambat.

Bagi Ivan di Bogor, Jawa Barat, untuk mempercepat proses moulting kadar oksigen terlarut dalam air perlu ditingkatkan terutama sebelum dan sesudah ganti kulit. Saat moulting, lobster butuh pasokan oksigen lebih, ujar kelahiran Jakarta itu.
Favoritkan biru

Pemasaran red claw juga tak lepas dari ganjalan. Johan Efendi di Yogyakarta pada awal 2004 sempat mengeluh lantaran konsumen di Yogyakarta menuntut red claw berwarna biru. Padahal bila diternak di kolam terbuka yang menerima cahaya matahari lebih banyak, lobster cenderung berwarna gelap, ujar pria berkulit putih itu.

Warna biru bakal dihasilkan bila lobster diternak dalam akuarium yang tidak mendapat sinar matahari penuh. Sayangnya pemeliharaan dalam akuarium lebih lambat dibandingkan di kolam.

Tuntutan konsumen pada lobster biru sempat membuat Johan kalang kabut. Pasalnya, alumnus Universitas Katholik Atmajaya, Yogyakarta, itu membudidayakan sejumlah lobster air tawar di kolam. Johan terpaksa membesarkan lobster hingga ukuran induk karena pasar untuk benih sempat terganjal. Namun, seiring berjalannya waktu, Warna biru pun bukan lagi permintaan mutlak, ungkap Johan. Sebaliknya tubuh bongsor dan sehat menjadi standar mutu utama.

Derita merugi juga dialami Irwan Suyanto di Purwokerto, Banyumas. Tingginya kanibalisme memaksa pemilik toko kelontong besar di Purwokerto itu merelakan sekitar 400 benih yang ditebar di kolam. Dari tebar 1.100 ekor pada Oktober 2005, tak sampai sebulan tinggal 700 lobster. Uang sejumlah Rp1.000.000 plus ongkos pakan pun lenyap tak berbekas.

Tak hanya itu, budidaya lobster air tawar juga diincar risiko genetik. Langkanya bibit unggul mengintai prospek bisnis freshwater crayfish. Menurut Irwan Suyanto, peternak di Purwokerto, Banyumas, makin sering terjadi perkawinan saudara alias inbreeding menyebabkan lobster ringkih, gampang diserang penyakit, lambat berkembang, dan kuntet. Perlu ada bibit unggul lobster baru yang bukan berasal dari perkawinan saudara, ujar Irwan.

Kamis, 29 September 2011

Jalan Tol Cetak Lobster Konsumsi

Selama ini lobster yang dibesarkan dengan beragam teknologi waring dan EDU umumnya memakan waktu 7 bulan. Dengan memanfaatkan arus deras yang berkembang awal 2005 memberi harapan baru bagi peternak. Cara yang dipakai Cuncun Setiawan di Bintaro, Tangerang, itu membuat waktu panen maju 30 hari. Sayang, teknologi terbentur sumber air karena kolam sangat mengandalkan debit air yang besar.

Kesuksesan Firman menyunat waktu pembesaran tidak mengandalkan teknologi maupun modifi kasi kolam budidaya. Pengelola bengkel motor di Sidoarjo, Jawa Timur, lebih menekankan pentingnya seleksi benih. Calon benih harus bongsor. Cirinya tubuh agak kekar dan sedikit lebih panjang. Benih seperti itu jelas sulit didapat. Dari setiap betina bertelur, hanya 10% saja yang terlihat bongsor setelah mencapai ukuran 5 cm.

Tambah pakan
Perawatan yang dilakukan Firman sama seperti umumnya peternak. Kualitas air dijaga dengan fi lterisasi. Pelet dan pakan alami seperti cacing tanah dan keong mas diberikan bergantian. Yang berbeda hanya dosis pemberian pakan. Jika selama ini jumlahnya berpatokan 1,5?2% dari bobot tubuh/hari, ayah 2 putra itu menaikkan hingga 5%. ?Benih bongsor lebih rakus sehingga akan cepat besar,? ujar penggemar tenis itu.

Wajar bila kemudian pertumbuhan red claw selama 2 bulan pertama melesat hingga mencapai ukuran sekitar 8 cm. Tiga bulan berikutnya panjang tubuh Cherax quadricarinatus itu 15 cm. Bobot rata-rata mencapai 100?110 g/ekor. ?Bila ruang gerak cukup, lobster lebih cepat besar,? tutur Firman yang mengatur padat penebaran 8?10ekor/m2.

Menurut pemilik Kayumanis Lobster Training Center di Bogor, Toni Kurniawan, pembesaran lobster supercepat itu sangat mungkin dilakukan. Bahkan waktu pembesaran bisa dipacu lebih singkat lagi hingga 4,5 bulan, bila seleksi benih lebih cermat. ?Dampak pembesaran supercepat ini cukup besar, seperti mengurangi biaya operasional,? ujarnya.

Kolam tanah
Menurut FX Santoso, peternak di Surabaya, semua benih sebetulnya dapat dipaksa tumbuh cepat, terutama jika pembesaran dilakukan di kolam tanah berukuran besar di atas luasan 200 m2. ?Cukup ditebar biasa saja, panen dapat dilakukan sekitar 6 bulan berikutnya,? ujar mantan kontraktor itu. Meski demikian banyak rambu-rambu yang perlu dipatuhi agar tujuan berhasil.

Jenis struktur tanah kolam yang selama ini diabaikan peternak justru menjadi vital. Tanah berpasir, misalnya, berisiko karena menyebabkan air mudah hilang. Masalah lain juga timbul saat kolam dibangun di atas tanah yang terlalu liat. Tanah liat menghambat proses penyerapan kotoran secara alami. ?Yang terbaik struktur tanah itu campuran lempung dan sedikit berlumpur,? ujar FX Santoso.

Pemakaian plastik sebagai penahan agar air tidak merembes tidak disarankan. Pemakaian plastik membuat bagian tanah di bawahnya berembun. Selama plastik dijamin tidak bocor tidak ada masalah. Namun, kenyataan di lapangan capit lobster dengan mudah merobek plastik. Akibatnya kualitas air berubah karena tanah yang tertutup plastik menjadi asam. ?Karena kebocoran itu, dari penebaran 14.000 benih pada November 2005, hanya dalam sebulan cuma tersisa 4.000 ekor, selebihnya mati,? ujar FX Santoso.

Untuk menghindari kebocoran kolam, pemadatan tanah di awal pembangunan kolam mutlak dilakukan. Cara lain, dengan melapisi terpal tebal atau bahan lain yang tidak mungkin robek oleh capit lobster. ?Supaya murah biayanya, dinding kolam dilapisi potongan bambu saja. Dasarnya tetap tanah yang dipadatkan,? ujar Riswan Rismawan, peternak di Bekasi Barat.

Daerah dingin
Yang tidak banyak diketahui, pembesaran lobster dapat dilakukan di daerah bersuhu dingin sekitar 24?26?C. Dataran menengah di atas 600 m dpl seperti di Bogor dan Lawang, Malang, berpotensi menghasilkan ukuran konsumsi lebih cepat. ?Benih yang kami tebar Januari lalu kini sudah berukuran 6? 7 cm dan lebih gemuk,? ujar Renca P Sanny, peternak di Gunungsari, Bogor.

Jenis pakan juga sangat mempengaruhi cepat-lambatnya pertumbuhan lobster. Pemberian pakan pelet secara terus menerus membuat si capit merah tumbuh memanjang. Sebaliknya pemberian pakan alami membuat udang menjadi bongsor.

?Meski tampak lebih kecil, lobster yang diberi pakan alami umumnya berbobot lebih berat,? ujar Juanda, peternak di Pondokgede, Bekasi.

Menurut FX Santoso pembesaran lobster paling bagus menerapkan cara seperti pada budidaya udang windu. Kolam dipupuk dahulu agar sumber pakan alami melimpah. Ketersediaan oksigen terlarut diperbesar dengan pemakaian kincir air. Pemberian pakan dikontrol dengan memakai anco. ?Minimal dalam setengah tahun sejak tebar 2 inci lobster sudah dapat dipanen dengan bobot rata-rata 90?100 g/ekor,? ujar alumnus Teknik Arsitektur Universitas Kristen Petra, Surabaya, itu. (Dian Adijaya S)

Karena Setitik Aeromonas Melepuh Seluruh Ekor

Pak, lobster saya kok ekornya seperti melepuh, kenapa ya? ujar Santi -nama alias -menunjuk 30 lobster di box styrofoam 50 cm x 20 cm x 30 cm. Peternak di Surabaya itu pantas bersedih. Cherax quadricarinatus yang diandalkan sebagai penghasilan tambahan itu tampak dipenuhi benjolan kuning berkerut. Seandainya seluruh lobster mati, Santi bakal merugi hingga Rp3-juta.

Wajar bila Santi dengan setengah memaksa meminta FX Santoso di Surabaya untuk mengobati lobster itu. Sayang, pemilik Santoso Farm itu pun tak berdaya. Upaya pengobatan ia lanjutkan dengan membawa contoh air dan lobster ke laboratorium Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga. Seminggu kemudian uji laboratorium menunjukkan biang penyakit itu adalah bakteri Aeromonas sp dan Salmonella sp.

Kehadiran bakteri aeromonas sebetulnya cerita lama. Hampir semua komoditas perikanan pernah diterjang bakteri itu. Bahkan pada kurun 1980 - 1981 menjadi wabah mematikan pada ikan mas. Serangan pada lobster baru diketahui di penghujung 2005. Kejadian itu diduga bermula dari Jawa Timur, lalu setahun kemudian merebak ke Jawa Barat dan Jakarta. Lobster yang terserang selalu menunjukkan gejala ekor melepuh.
Lingkungan buruk

Menurut Ir Arief Prajitno, MS, ahli penyakit ikan dari Universitas Brawijaya, Malang, penyakit ekor melepuh Haemorragil septicacaemia, itu memang disebabkan bakteri Aeromonas hydrophila. Bakteri itu masuk melalui ekor yang sering menyentuh dasar kolam. Selanjutnya mikroorganisme itu menembus sistem kekebalan tubuh dan membuat darah keluar melalui pori-pori. Meski tubuh udang secara alami segera membuat antibodi dengan mengirimkan leukosit, tapi jumlah sel darah putih itu kalah jauh dibanding populasi aeromonas. Akibatnya, Ekor lobster dipenuhi bisul berisi nanah, ujar Arief.

Aeromonas bisa muncul setiap saat terutama bila kondisi lingkungan jelek. Misalnya, gara-gara sisa pakan yang menumpuk di dasar kolam menyebabkan kadar amonia meningkat. Kondisi itu sangat disukai bakteri aeromonas. Nah selama daya tahan tubuh lobster kuat, bakteri itu tidak akan mengganggu. Namun di sisi lain, dengan membludaknya jumlah amonia pH dan suhu air berubah drastis. Inilah yang berbahaya bagi lobster. Ketahanan tubuhnya menurun tajam.

Kenaikan dan penurunan pH yang masih bisa ditolelir lobster berkisar 0,2 - 0,5, serta suhu kurang lebih 2o C. Di atas itu lobster akan stres sehingga bakteri mudah menyusup ke dalam tubuh. Jika itu terjadi, lobster akan terlihat kusam, berlendir, dan selalu bergerak ke atas mencari oksigen, serta sedikit demi sedikit terlihat ekornya luka.

Menurut Dr Triyanto, ketua jurusan Perikanan dan Kelautan, Universitas Gadjah Mada, ekor lobster bagian paling sensitif. Sebab, ratusan sel saraf terdapat di sana. Sangat berbahaya bila ada penyakit di ekor, ujar alumnus UGM itu. Bila tak segera diobati bisa menyebar dan menimbulkan kematian massal. Untuk itu seyogyanya pisahkan lobster sakit di kolam tersendiri agar tidak menulari yang lain.
Desinfektan

Cara pencegahan ekor melepuh salah satunya manajemen pakan. Kebanyakan ekor melepuh akibat pemberian pakan berlebih, tutur Santoso. Idealnya jumlah pakan tidak boleh lebih 3 - 4%dari bobot tubuh supaya tidak tersisa. Pakan itu diberikan 3 - 4 kali dalam sehari, termasuk pada malam hari. Lebih sering lebih baik, misalnya selang 2 jam, tambahnya.

Selain itu kadar oksigen terlarut (DO) harus diperhatikan. Semakin tinggi kadar oksigen terlarut, kesehatan lobster semakin baik. Aerasi mutlak dipakai agar DO minimal mencapai 4 ppm. Demikian pula dengan pH dan suhu. Lobster menghendaki pH 6,7 - 7 dan suhu 28 - 30o C. Agar tidak terjadi fl uktuasi suhu dan pH secara drastis, kolam dinaungi shading net atau diberi atap.

Bila ekor lobster sudah telanjur melepuh, segera karantina. Rendam dalam larutan Oxytetracyclin , dosis 10 mg per liter air. Perlakuan itu selama seminggu. Atau boleh juga Oxytetracyclin dicampurkan pada pakan. Dosisnya, 60 - 75 mg Oxytetracyclin untuk 1 kg pakan. Campuran itu diberikan selama 7 - 14 hari. Pengobatan dapat diulang 2 - 3 kali jika belum berhasil.

Cara lain dengan merendam lobster dalam desinfektan. Larutkan 20 mg PK dalam 1 liter air. Tunggu hingga 30 - 60 menit, lalu masukkan ke dalam akuarium steril. Setelah itu baru lobster dicemplungkan selama 3 - 5 detik. Risvan Rismawan, peternak lobster di Bekasi, cukup memotong ekor yang melepuh dan mengolesinya dengan obat antiseptik. Kemudian lobster dikarantina di dalam akuarium berisi larutan methylen blue sebanyak 5 tetes per 5 liter air.
Jangan lupa, untuk menghindari kemungkinan kolam tercemar aeromonas bersihkan dengan khlorin. Biarkan selama 1 hari sebelum dibilas detergen. Dua puluh empat jam kemudian, bilas lagi kolam dengan air bersih agar sisa-sisa klorin dan detergen hilang. Pada hari ke-4 kolam sudah bisa diisi air dan esok harinya lobster dimasukkan kembali. Untuk kolam tanah, setelah dikeringkan ditaburi kapur tohor pada setiap sudut. Jemur selama 1 - 2 minggu hingga dasar kolam terlihat retak-retak sebelum diisi air baru. (Lastioro Anmi Tambunan)

Selasa, 27 September 2011

Si Capit Merah di Seantero Dunia

Bumi nusantara bukan tak punya lobster air tawar. Nun di pedalaman Papua ada C. lorentzi, monticola, dan black tiger. Mereka hidup di aliran sungai-sungai di Lembah Baliem. Namun, lantaran tidak dibudidayakan, gaungnya tak bergema. Lain halnya dengan kondisi di Australia, Amerika Serikat, Cina, dan Taiwan. Di sana crawfish-nama populernya-dibudidayakan intensif. Dari sekitar 400 spesies 15 jenis yang dibudidayakan.

Hasil panen lobster air tawar dari negara-negara itu melanglang hingga ke Eropa. Di sana hewan bercapit itu jadi makanan berkelas. Malah di Swedia setiap tahun ada festival memasak dan makan lobster.

Festival yang sama juga kerap diadakan di Louisiana-sentra utama lobster air tawar di Amerika Serikat. Tahun ini festival itu direncanakan pada 22 April. Negara bagian yang berbatasan dengan Teluk Meksiko itu pun kaya resep-resep hidangan berbahan lobster air tawar.

Sebut saja gubo dan jambalaya. Hidangan itu berupa nasi yang diguyur kuah berbumbu rempah. Potongan daging, udang, dan lobster air tawar dicemplungkan ke dalam kuah sebelum ditumpahkan ke atas nasi. Itulah makanan khas orang-orang keturunan Perancis yang tinggal di sana. Penasaran dengan kondisi lobster air tawar di negara lain? Inilah sebaran hewan bercangkang itu di seluruh dunia.
Amerika Serikat

* Hampir 300 spesies lobster air tawar ada di Amerika Serikat. Hewan invertebrata itu diternakkan sebagai bahan pangan dan pakan ternak. Peternakan lobster untuk konsumsi kebanyakan ada di Louisiana, Mississippi, dan Texas. Lobster dipelihara di kolam-kolam dangkal seperti sawah.
* Kolam-kolam dikeringkan setiap akhir musim semi untuk ditanami padi, alligator grass Alternanthera phylloxeroides, dan water primerose Jussiaea spp. Itulah pakan alami hewan bercapit itu. Pada saat itulah induk-induk lobster kawin dan bertelur pada awal musim gugur. Pada musim gugur anak-anak lobster mulai membesar dan siap dipanen pada awal musim semi tahun berikut, sekitar Maret-Mei.
* Hasil tangkapan lobster air tawar konsumsi mencapai 100-juta pound setara 48,5 ton per tahun. Produksi terbesar dari Louisiana. Mayoritas yang diusahakan adalah red swamp crayfish Procambarus clarkii-ini asli Amerika, berwarna dominan merah-dan white river crayfi sh P. acutus.
* Penanaman di Louisiana dimulai pada 1970-an. Ketika itu ribuan bibit ditebar di kolam dengan total luas 7.000 ha. Pertengahan 1980-an budidaya menyebar ke Texas, Mississippi, dan Florida. Lalu menyebar ke Missouri dan Virginia.

Sumber: www.aqualink.com, www.nap.edu
Eropa

* Astacus astacus jenis lobster air tawar asli Eropa. Hewan bercangkang itu ditemukan hampir di semua negara Eropa. Sebut saja Austria, Belanda, Belarusia, Belgia, Denmark, Estonia, Finlandia, Inggris, Jerman, Norwegia, Spanyol, hingga Rusia. Jenis lain, Austropotamobius pallipes alias lobster air tawar bercapit putih dan A. torrentium.
* Pada paruh awal 1980 diintroduksi Procambarus clarkii dari Kenya ke Austria dan Italia. Jenis itu sebelumnya sering dijajakan di pasar-pasar becek. Di Italia peternakannya tersentra di Tuscany-terutama di Danau Massaciuccoli. Jenis introduksi yang juga berkembang A. leptodactylus.

Sumber: www.sea-river-news.com
Taiwan

* Taiwan salah satu konsumen lobster air tawar dunia. Yang banyak dijajakan hidup-hidup di pasar tradisional di sana C. quadricarinatus. Itu diimpor dari Australia. Harga jual di Pulau Formosa NT$600 per kg segar. Tak sekadar jadi pembeli, peternak di negara berbentuk daun tembakau itu pun kemudian membudidayakan lobster air tawar. Jenis yang diusahakan C. quadricarinatus dan Procambarus clarkii.
* Jenis yang disebut terakhir, salah satu yang bernilai komersial di Taiwan. Budidaya dilakukan di sungai kecil, kolam, dan sawah. Menurut data The Illustrated Lobsters of Taiwan yang dipublikasikan pada 1993, P. clarkii dijual di toko akuarium sebagai ikan hias dengan harga NT$25 per ekor dan NT$334 per kg sebagai konsumsi.

Selandia Baru

* Ada 2 spesies koura-sebutan lobster air tawar di sana-yang hidup di Pulau Utara dan Pulau Selatan bagian barat laut. Jenis Paranephrops planifrons-yang paling lazim ditemukan. Yang lebih besar dan gemuk, P. zelandicus, hidup di bagian timur Pulau Selatan.
* Lobster air tawar ditemukan di sungai, danau, dan rawa. Belum ada budidaya intensif di sana.

Sumber: www.seakeepers-nz.com
Australia

* Australia salah satu yang paling kaya jenis lobster air tawar. Hampir 100 spesies yang masuk anggota famili Parastacidae ditemukan di sana. Lebih dari 20 jenis asli Queensland, termasuk lobster air tawar terkecil di dunia swamp crayfish alias si lobster rawa Tenuibranchiurus glypticus. Panjangnya hanya 25 mm. Ada juga Astacopis gouldii, bobotnya mencapai 6,3 kg-lobster air tawar terbesar di dunia.
* Secara umum crawfish yang ada di Australia terbagi atas 3 genus, Cherax (smooth freshwater crayfi sh alias yabby), Euastacus (spiny freshwater crayfish), dan Tenuibranchiurus. Jenis-jenis Euastacus banyak ditemukan di Australia bagian timur, seperti di Queensland. Sementara Cherax alias yabby atau lobbies hampir ada di seluruh Australia dan Papua Nugini. Dari kelompok inilah muncul 3 lobster air tawar komersial, yaitu yabby Cherax destructor, redclaw Chreax quadricarinatus-disebut juga gilgie alias si capit merah, dan marron Cherax tenuimanus.
* Yabby diproduksi di New South Wales (NSW), Victoria, Queensland, dan South Australia. Marron aslinya dari Western Australia, sekarang mulai menyebar ke selatan terutama di Pulau Kanguru. Sementara redclaw banyak diproduksi di Queensland, Northen Territory, dan NSW. Saat ini ada 126 peternakan di NSW yang berlisensi memproduksi lobster air tawar. Redclaw dan marron dibudidayakan semiintensif dengan kolam buatan, sementara yabby memanfaatkan bendungan- bendungan.
* Menurut data Rural Industries Research and Development Corporation (RIRDC), produksi lobster air tawar di Australia pada kurun 1996-1999 rata-rata 421 ton per tahun. Produksi yabby mencapai 73% dari total produksi. Sekitar 58%-nya datang dari Western Australia. Pada 2004/2005 nilai itu diprediksi mencapai 1.589 ton.
* Produksi itu diekspor ke Eropa dan Asia Tenggara, serta pasar baru seperti Jepang, Korea, Taiwan, dan Amerika Serikat. Rata-rata kebutuhan pasar 2.000 ton per tahun. (Evy Syariefa)

Sumber: www.rirdc.gov.au, www.fisheries.nsw.gov.au, www.Qmuseum.qdl.gov.au

Agar Lobster Papua Naik Pelaminan

Peristiwa naas itu terjadi setahun silam.Dengan berat hati, Doni-demikian ia dipanggil-mengangkat satu per satu lobster berukuran 7-10 cm itu dari akuarium berukuran 1 m x 0,5 m x 0,6 m. Modal yang dicemplungkan untuk memboyong 3 set lobster senilai Rp750-ribu/set pun hilang tanpa bekas. Jangankan menghasilkan telur, mengawinkannya aja sangat sulit. Jadi, kita tidak bisa produksi, kata alumnus Universitas Surabaya itu kesal.

Menurut suami Novy Kusumawardhani itu ia sudah merawat lobster papua dengan telaten. Pakan diberikan 2 kali sehari. Pergantian air rutin dilakukan seminggu sekali. Tak habis pikir, kok bisa mati. Padahal perawatan sama dengan redclaw, ucap Doni. Usaha lain menyilangkan dengan redclaw juga sia-sia belaka.
Susah makan

Kesulitan juga dialami pemain lama yang mencoba menangkarkan lobster papua. Sri Hardono misalnya, setahun silam 30 lobster black tiger meregang nyawa di farmnya di bilangan Lentengagung, Jakarta Selatan. Mereka mati satu per satu. Sekarang tinggal 10 ekor, ujarnya.

Seperti Doni, Hardono pun sudah telaten merawat lobster berkulit belang mirip harimau itu. Kondisi air seperti pH, 7-8; suhu dan pergantian air rutin dicek. Pakan pelet sebanyak 2-3% dari bobot tubuh/ekor diberikan sehari sekali pada sore hari. Obat penumbuh lumut juga ditebar agar kondisi kolam sesuai dengan habitat aslinya.

Namun, pengorbanan ayah Dewi May Cahyanti itu sia-sia. Lobster peliharaan mati satu per satu. Ia malas makan, gerakannya pun lamban. Pertumbuhan juga sangat lambat, katanya. Menurut pengamatan Hardono selama 6 bulan ukuran tubuh tetap sama seperti saat dibeli, 6-7 cm. Bandingkan dengan red claw yang bisa berukuran 2 kali lipat pada umur sama.
Adaptasi

Sulitnya perawatan lobster papua seperti Cherax monticola, C. lorentzi, C. orange, black tiger, dan blue brick lantaran mereka kurang adaptif dengan lingkungan baru. Tak heran bila peternak lobster di Jakarta, Surabaya, Malang, dan daerah lain, harus mati-matian menjinakkannya agar tidak mati.

Menurut Cuncun Setiawan, pemilik Bintaro Fish Center, Jakarta Selatan, beragam penyebab kematian lobster papua. Pengemasan yang tidak benar hingga perawatan di kolam yang kurang baik. Lobster yang dikirim saat pergantian kulit, kematian bisa mencapai 50% lebih, ujar Cuncun. Itu lantaran perubahan suhu selama dalam perjalanan. Pengemasan yang baik menggunakan sabut kelapa basah atau memakai kotak plastik transparan berisi kertas basah. Agar tetap lembap dan basah, es batu ditaruh di dalam boks styrofoam. Selain itu, lobster sebaiknya dikirim tidak dalam kondisi moulting alias ganti kulit.

Lobster-lobster papua itu sensitif. Perubahan suhu air yang tajam atau berbenturan bisa mngakibatkan stres, ujar FX Santoso, peternak asal Surabaya. Oleh karena itu Santoso-demikian ia disapa- sangat memperhatikan 2 indukan black tiger, 30 blue brick, 100 C. lorentzi, dan 30 C. orange miliknya. Di farmnya di bilangan Rungkut Permai, Surabaya, ia menggunakan air bersih bersuhu rendah, maksimal 24oC. Aerator berarus sedang juga diberikan untuk menyuplai kebutuhan oksigen.

Agar anggota keluarga Crustaceae itu hidup nyaman, Cuncun merancang kolam semen berukuran 2 m x 1 m x 0,3 m. Kolam dibuat rata dengan permukaan tanah agar suhu dalam kolam tetap dingin. Kolam yang mampu menampung 100 lobster berukuran jumbo-rata-rata 15 cm/ekor-itu juga dilengkapi filter dan aerator.

Kolam atau akuarium dibuat agak gelap. Maklum, di habitat aslinya seperti di Timika, Wamena, dan Lembah Baliem, lobster papua banyak berdiam di tepi sungai yang agak gelap. Karena itu penutup dari asbes atau jaring 70-80% bisa diletakkan di atas kolam. Tidak gelap sama sekali tetapi cahaya yang masuk jangan terlalu banyak, kata Cuncun. Batu bata dan pipa PVC tetap disediakan sebagai tempat sembunyi.

Air yang digunakan sebaiknya diendapkan selama 12 jam agar pH stabil. Air itu kemudian dimasukkan ke dalam kolam setinggi 20-30 cm. Selain itu aerator diatur agar tidak menghasilkan arus deras. Tiga hari sekali air dikuras sebanyak 30% dari total volume. Itu dimaksudkan agar lobster tidak kaget dengan kondisi air baru. Kotoran dan sisa pakan harus dibuang. Dengan cara itu, pH air tetap bisa dipertahankan 7,5-8.
Pakan

Untuk pakan, masing-masing peternak memiliki resep. Santoso misalnya, selain pelet, menggunakan cacing tanah, tauge, dan ubi. Pagi hari lobster sarapan dengan pelet dan cacing tanah. Sore hari diberi tauge atau ubi.

Resep Cuncun berbeda lagi. Pria berkulit putih itu rutin memberikan pelet, cacing tanah, dan umbi-umbian sebagai pakan. Biasanya dosis pakan 2-3% dari bobot tubuh diberikan 2 kali. Dua puluh lima persen pada pagi hari dan sisanya pada malam hari. Pertimbangannya lobster lebih aktif malam hari sehingga porsi pakan lebih banyak.

Lobster papua termasuk malas makan. Jadi, perlu diperhatikan dosis pemberian pakan. Bila terdapat banyak endapan di dasar kolam, pakan sebaiknya dikurangi sedikit demi sedikit. Setiap hari harus dicek agar kebutuhan pakannya bisa diketahui, ujar Cuncun. Maklum, sisa pakan berlebih menimbulkan endapan sehingga air cepat kotor.

Setelah berumur 4-5 bulan atau berukuran 8-10 cm, lobster papua dikawinkan massal. Untuk luasan kolam 1 m x 2 m, jumlah jantan dan betina 1:3. Artinya, perkawinan 10 jantan dengan 30 betina dalam 1 kolam efektif mendapatkan banyak anakan dalam waktu singkat.

Setelah 2-3 minggu dikawinkan, indukan ukuran jumbo mampu menghasilkan 200-400 telur/induk. Telur dipindahkan ke dalam akuarium yang kondisinya sama dengan kolam. Suhu dipertahankan 24-310C dengan pH 7-8. Bila suhu di bawah 240C telur menetas lebih lama, bisa mencapai 2 bulan. Bila kondisi air stabil, 5 minggu kemudian telur menetas. Pertumbuhan lobster papua memang lambat, tetapi dengan perawatan intensif black tiger, C. lorentzi, dan C. monticola bisa dipijahkan. Intinya harus telaten merawat, kata Cuncun. (Rahmansyah Dermawan)