Budidaya Lobster sangat mudah bila dijalankan dengan baik. Saya sudah menjalankan ternak LAT hampir 4 tahun lamanya. Awalnya hanya memiliki indukan 5 ekor, sekarang memiliki lebih dari seratus ekor lobster. itu pun belajar secara otodidak.
Baru sekarang saya biasanya memiliki 1 indukan yang bertelur, sekarang memiliki 2 indukan yang sedang bertelur. seandainya jika telur lobster sudah menetas harus mencari tempat baru lagi.
Lobster yang dibudidayakan disini jenis red clow atau penjapit merah, yang bibitnya didatangkan dari Australia. Jenis ini paling banyak diminati pasar, terutama untuk restoran sea food, dan hotel berbintang.
Budidaya lobster air tawar disini mulai dari pemijahan. Proses pemijahan dilakukan di bak semen. Induk lobster disatukan di dalam bak hingga terjadi perkawinan dan membuahkan telur.
Proses pembesaran lobster dilakukan di kolam tanah di tengah sawah. Lobster tumbuh optimal di kolam air tawar dengan ph antara 7 hingga 9, dan suhu antara 23 hingga 30 derajat celsius.
Lobster dipanen setelah dipelihara selama enam bulan. Pada usia tiga bulan seperti ini, lobster sudah dapat dikonsumsi, namun dari sisi ukuran belum layak, karena belum memenuhi kriteria permintaan pasar.
Lobster jenis penjapit merah dipasarkan di kota-kota di Pulau Jawa. Harganya sekitar 100 ribu rupiah per kilogram. Harga jual lobster di pasaran yang cukup menggiurkan, membuat usaha budidaya ini layak untuk ditekuni karena menjanjikan keuntungan.
Permintaan lobster air tawar jenis penjapit merah cukup tinggi dan belum seluruhnya dapat dipenuhi. Setiap minggunya sentra budidaya lobster air tawar ini menerima permintaan sekitar 5 kwintal lobster, namun baru dapat dipenuhi sekitar 1 kwintal saja.
Kini saatnya untuk mencicipi kelezatan rasa lobster air tawar. Kebetulan Pak Endang dan keluarganya telah menyiapkan lobster untuk kami nikmati bersama-sama. Hmmm, ternyata, rasa lobster air tawar ini memang lezat. Tidak salah bila banyak digemari dan harganya mahal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar