Rabu, 15 Juni 2011

Pakan Lobster

Lobster Air Tawar(LAT) merupakan hewan pemakan segala (omivora) terutama yang sudah hancur/mengurai, yang berarti mereka memakan apa saja yang ada dalam kolam yang kita pelihara.
Karena LAT adalah hewan yang hidup didasar dan tidak berenang seperti udang-udang lainnya, makan pakan yang diberikan sebaiknya adalah berada di dasar kolam atau tengelam.

Jika pakan/makanan yang dimakan oleh LAT mempunyai mengandung nutrisi yang memacu pertumbuhan makan LAT akan tumbuh dengan baik dan maksimal.

Berapa banyak pemberiannya?

Ini sangat terantung dengan kolam ke kolam. Pemberian pakan yang kebanyakan lebih berbahaya dari pada tidak memberi makan sama sekali. Pemberian pakan yang berlebihan akan menyebabkan kualitas air menjadi menurun bahkan menimbulkan racun (amoniak) yang bisa mematikan lobster tersebut.
LAT bisa hidup dalam waktu yang cukup lama tanpa makan, apa lagi pada suhu air yang tidak panas atau dibawah 20 derajat celcius. Jadi usahakan memberikan pakan yang cukup, sehingga kualitas air tetap terjaga.

Umumnya kita mengunakan patokan pemberian pakan adalah 3% dari perkiraan total berat badan dalam kolam (Biomass), tapi dalam beberapa peternak hanya memberikan sekitar 1-2% dari perkiran total berat badan dalam kolam, karena yakin sebagian dari pakan ini sudah ada dalam kolam tersebut.
Tentu hal ini sangat berbeda jika kita memelihara dalam akuarium yang mungkin hanya datang dari pakan yang dari luar alias pemberian kita. Namun jika di kolam baik kolam semen maupun kolam tanah (empang), biasanya hidup binatang-binatang kecil yang disebut plankton baik hewani (zoo) maupuh tanaman (phyto).
Memang sangat sulit bagi kita untuk mengetahui apakah pakan yang diberikan sudah termakan habis atau tidak pada kolam yang berair keruh yang umumnya pada kolam yang airnya melebih 50cm. Dalam hal ini bisanya mengunakan keranjang pakan (anco) atau feeding tray.

Pakan ini akan mempengaruhi tingkat pertumbuhan dari LAT itu sendiri yang umumnya disebut Daily Growth Rate (DGR) atau tingkat pertumbuhan harian. Umumnya LAT semakin besar makan tingkat pertumbuhannya semakin kecil. Pada awal masih berupa burayak pertumbuhannya bisa mencapai 5% dan kemudian menurun menjadi 0.5% perhari.
Tingkat pertumbuhan ini yang akhirnya mempengaruhi Rasio konversi pakan (Feed Convertion Ratio) yang biasanya disingkat FCR. FCR dihasilkan dari banyaknya pakan yang diberikan untuk menghasilkan 1 kg LAT yang kita pelihara. Jika 1kg LAT menghabiskan 2Kg pakan maka FCRnya adalah 2. Semakin kecil FCR maka semakin baik tingkat pertumbuhan hariannya.

Pakan

Pakan dalam hal ini bisa dibagi menjadi 2 jenis, yaitu Pakan komersil dan pakan alami/segar.

Pakan komersil adalah pakan yang dijual ditoko-toko akuarium dan toko pakan ternak yang biasanya dibuat oleh pabrik seperti Pelet udang, Artemia buatan atau cacing sutra kering.
Sedangkan untuk pakan segar umumnya berupa:
1. Cacing Sutra
2. Bloodworm (Cacing darah/Cacing plankton)
3. Keong Mas
4. Cacing Tanah atau cacing lumbricus.
5. Sayur-sayuran.
6. Kacang-kacangan.
7. Ikan (rucah, cere)
8. Buah-buahan
9. dan lain-lain.

Yang paling praktis memang adalah pakan komersil, dimana pakan tersebut sudah diracik dengan kandungan nutrisi yang bervariasi. Umumnya kandungan nutrisi yang sering dilihat adalah protein, kabohidrat, lemak (fat) dan beberapa kandungan tambahan.
Pakan akan semakin mahal dengan kandungan protein yang semakin tinggi. Pakan komersil saat ini dengan protein paling tinggi adalah 40-42%. Harga pelet dengan protein tertinggi ini berkisar Rp. 12.000 – Rp. 15.000/kg.
Dengan kandungan protein yang tinggi pertumbuhan LAT akan lebih cepat, namun kandungan lainnya juga harus seimbang seperti kalori. Kandungan protein yang tinggi juga sangat berbahaya bila pakan tersebut tidak termakan dan hancur dalam kolam, sehingga amoniak menjadi cepat meningkat. Dan bukan cuman sisa makanan saja. Faces /kotoran yang dikeluarkan oleh LAT juga demikian.

Pakan alami/ pakan segar biasanya harus dilakukan proses sterilisasi untuk mematikan bakteri atau penyakit dari pakan yang diberikan. Sterilisasi bisa dilakukan dengan perebusan dan bisa juga dengan pembekuan.
Pakan alami biasanya tidak mempunyai nutrisi yang lengkap, atau umumnya hanya pada salah satu komposisi saja, seperti protein, karbohidrat dan vitamin tertentu. Berbeda dengan pelet komersil yang sudah diramu dengan kebutuhan nutrisi.

Untuk pemberian pakan yang tidak bisa tengelam, kita dapat mengunakan tali lalu diikat dengan pemberat seperti batu.

Beberapa buah-buahan yang juga dapat diberikan kepada LAT seperti Apel, Pisang, Jeruk, strowberry dan lainnya. Namun tentu pakan ini sangatlah mahal. Dan jika kita ingin memberikannya perlu dipertimbangkan kandungan dari pakan tersebut yang cenderung asam yang juga mempengaruhi pH air menjadi rendah.

Kesimpulan

Pakan yang bernutrisi lengkap dan sesuai dengan kebutuhan LAT akan mempengaruhi tingkat pertumbuhan, yang pada akhirnya akan mempengarui biaya produksi kita.

Tidak ada komentar: