Kamis, 21 Juli 2011

Lobster Penghasil Uang Tambahan

Banyak orang berpikiran, jadi petani tambak membutuhkan tanah luas, dan biayanya cukup mahal untuk modal. Sekarang berita ini terbantah, sejak dikembangkannya peternakan udang lobster air tawar. Untuk memeliharanya, hanya dibutuhkan sebuah akuarium saja. Nah untuk menelusuri masalah lobster air tawar ini, kami menurunkan beberapa tulisan yang berkaitan dengan prospek bisnis, teknik budidaya, dan kisah sukses dalam menggeluti bisnis lobster. Selamat mencoba.


A. Prospek Bisnis

DI BENAK para petani ikan, atau masyarakat agribisnis lainnya, pasti berpikiran, bahwa untuk membuka usaha budidaya udang mesti memerlukan lahan yang luas untuk tambak. Namun tidak seluruhnya benar, karena ada budidaya udang yang modalnya tidak terlampau besar, tapi dengan hasil yang lumayan besar.

Namun ada angin segar buat petani udang golongan menengah, sekarang ada jenis udang yang bisa dibudidayakan tidak memerlukan lahan luas, baik tambak maupun kolam, yaitu Udang Lobster Air Tawar. Untuk udang yang satu ini, cukup dibudidayakan dalam akuarium air tawar saja, tanpa memerlukan lahan dan tempat yang luas.

Selain itu, untuk membudidayakannya pun tidaklah sulit, karena udang ini termasuk udang air tawar. Meskipun begitu, udang yang berasal dari benua Australia dan Amerika ini, serta lokalnya dari perairan Indonesia bagian timur, Irian Jaya, harganya cukup tinggi. Dan menjadi menu favorit utama hotel-hotel berbintang di Indonesia maupun di kota-kota besar di dunia.

Sebagai contoh di beberapa restoran ternama di Jakarta, sudah banyak yang menyajikan menu istimewa lobster. Harga setiap porsinya paling murah Rp 200.000, bahkan ada yang sampai Rp 400.000 dengan bobot antara 0,3 - 0,5 kg. Herannya, meski tergolong sangat mahal menu lobster menjadi rebutan.

Pasalnya, daging lobster banyak mengandung kadar seng, zat ini mampu meningkatkan produksi hormon sehingga pergerakan sperma menjadi tinggi. Dengan begitu, kemampuan vitalitas libido menjadi tambah kuat dan tahan lama. Selain itu, daging lobster mampu meningkatkan stamina tubuh.

Karena harganya cukup mahal, maka menu lobster untuk sementara masih menjadi makanan kalangan berduit, kalangan atas. Selain itu, karena pasokan masih kurang dari para peternak lobster, sehingga sampai saat ini "lobster" masih jadi rebutan, baik antar pengusaha restoran maupun konsumen langsung.

Bahkan para hobiis ikan hias pun memburunya, sebab lobster selain enak dan berkhasiat bila dikonsumsi juga banyak dijadikan sebagai hewan hiasan dalam akuarium.

Ada beberapa jenis lobster yang bisa dibudidayakan di antaranya jenis, Cherak quadricarinatus, Cherax destructor dan Procambarus clorkii udang lobster jenis ini berasal dari Australia dan Amerika Serikat. Sementara lobster yang berasal dari perairan Irian Jaya, jenis Cherax monticola dan Clorentzi sampai saat ini masih belum bisa dibudidayakan, kecuali di habitat aslinya.


Irit dan Tidak Manja

Melihat minat masyarakat terhadap udang lobster yang begitu tinggi, membuat para peternak tambah semangat dan optimis. Tak heran di antara peternak, banyak yang memperbesar usahanya. Rata-rata para peternak, membuka usahanya dalam akuarium dan bak-bak kecil sebagai tempat memijahkan anak lobster.

Sementara, para pemula pun ramai-ramai ingin beternak lobster, mereka tergiur untung yang diperoleh para peternak yang terlebih dahulu menggelutinya.

Banyak orang meminati usaha ternak udang lobster, pasalnya untuk membuka usaha ini selain irit modal dan bisa dikerjakan dalam maupun di halaman rumah. Sementara nilai jualnya cukup menggiurkan, sehingga banyak peternak yang telah lama menerjuni meraih untung besar. Untuk memulai usaha ini, bagi pemula maupun yang sudah terbiasa beternak udang, modal awal tidak sampai Rp 3 juta.

Dalam mengawali usaha, hanya cukup menyediakan beberapa akuarium saja itu pun untuk beberapa ekor induk dan jantan. Bila untuk satu set bakal induk, cukup dengan satu atau dua akuarium saja.

Pasangan ideal untuk beternak udang lobster, antara 2 - 3 betina dan 1 ekor jantan. Harga bakal induk saat ini yang telah berusia 8 - 10 bulan, antara Rp 400.000 - Rp 500.000 per ekor betina, dan antara Rp 75.000 - Rp 100.000 ekor jantan.

Produksi anak untuk induk pemula, bisa sampai 150 - 200 ekor, sementara induk yang berbadan besar bisa sampai di atas 700 ekor anak. Dalam setahun udang lobster bertelur bisa sampai empat periode, bila kondisi induk tetap baik. Setetah berusia antara 3 - 4 bulan anak lobster sudah siap dipanen atau dikonsumsi, untuk mencetak bakal induk sampai minimal usia tujuh bulan.

Pemeliharaan udang lobster air tawar dalam akuarium tidaklah terlalu sulit, bahkan terkesan lebih mudah dibanding jenis lain. Ini terlihat dari segi penggantian air saja, cukup dilakukan seminggu sekali.

Namun lemahnya, udang lobster ini cukup rentan pada kematian terutama dalam masa pergantian kulit (megar Sunda Red). Selain itu, lobster memiliki sifat kanibal, sehingga bila kekurangan makanan, sesama lobster akan saling menyerang dan memangsa.
Prospek pasar untuk lobster masih sangat terbuka, karena sampai saat ini lebih tinggi permintaan dibanding suplai. Maka tidak heran, bila harga lobster terus meningkat, yang berusia tiga atau empat bulan saja untuk konsumsi mencapai Rp 4.000 - Rp 5.000 per ekor untuk lobster konsumsi.

Untuk lobster hias lebih mahal lagi, sebab untuk lobster ini harus memiliki warna dan bentuk tubuh yang sempurna, harga lobster hias saat ini di Bandung dan Bogor mencapai Rp 8.000 - Rp 10.000 per ekor.


B. Teknik Budi daya

UNTUK para peternak pemula udang lobster, ada beberapa langkah yang mesti diperhatikan Namun meski begitu, tidak ada perlakukan istimewa dalam memeliharanya. Yang penting telaten, dalam mengawasi lobster peliharaan. Akuarium ideal untuk mengembangbiakkan lobster, setidaknya berukuran 100 cm x 60 cm x 75 cm, ukuran tidak baku bisa disesuaikan dengan kondisi dan banyaknya induk.

Kondisi air yang disenangi lobster, antara pH 7 - 8 dan kesadahan 10 - 20 derajat. Sedangkan suhu yang diinginkan sesuai habitat aslinya antara 20 - 24 derajat celcius. Udang lobster memiliki sifat omnivora, sehingga diberi pakan pelet untuk udang windu pun tidak ada masalah.

Calon induk, diupayakan yang telah berusia tua antara 8 - 10 bulan baik jantan maupun betina. Kondisi fisik sempurna, baik warna maupun bentuk tubuhnya, capit mesti utuh. Perlu diperhatikan capit lobster mudah lepas.

Induk yang sehat, warna kelihatan cerah dan segar gerakan tidak loyo mesti tidak lincah. Induk yang telah birahi bagian perutnya kelihatan merah menyala untuk betina.

Dalam satu akuarium idealnya ditempatkan satu induk lobster tetapi ada juga yang lebih, namun dalam bertelur cukup riskan takut terjadi antara induk saling menyerang. Telur sebelum menetas menempel pada punggung induk.

Setelah terpisah induk atau telur dipindahkan pada tempat khusus pemijahan. Telur setelah menetas, biarkan pada pemijahan. Kemudian pindahkan pada bak pembesaran.

Bila pembesaran dalam bak terbuka, di permukaan air tanami eceng gondok atau tumbuhan air lainnya, sebagai pelindung dari sengatan sinar matahari. Keuntungan lain dari tumbuhan air ini dari akar-akar eceng gondok atau seladah air merupakan sumber makanan anak lobster.


Pakan Hemat

Untuk pakan baik induk atau burayak lobster cukup hemat, sebagai contoh saja, dari beberapa pengalaman peternak, untuk 100 ekor lobster dewasa hanya membutuhkan 1 kg pakan dengan harga tidak mencapai Rp 10.000 dalam waktu sebulan.

Akan lebih irit untuk pakan lobster burayak. Sehingga untuk biaya produksi sangat irit, yang agak mahal sarana tempat budidaya, berupa akuarium dan bak pemijahan atau pembesaran.

Burayak yang telah mencapai usia tiga bulan, telah mencapai ukuran 5 cm. Lobster sebesar ini, sudah waktunya dipanen atau dikonsumsi.

Rata-rata di pasaran, pada ukuran sebesar ini yang diperjualbelikan baik bentuk hidup atau sudah dimasak. Lima ekor dalam seporsi sebesar itu, di restoran bisa mencapai Rp 100.000. Bila burayak akan dijadikan calon induk harus menunggu sampai usia minimal 8 bulan.

Tidak ada komentar: